Senin 04 May 2020 12:36 WIB

William Tanuwijaya, Pendiri E-commerce Terbesar di Indonesia

Profil William Tanuwijaya, Pendiri Tokopedia E-commerce Terbesar di Indonesia

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Profil William Tanuwijaya, Pendiri Tokopedia E-commerce Terbesar di Indonesia. (FOTO: Business Times)
Profil William Tanuwijaya, Pendiri Tokopedia E-commerce Terbesar di Indonesia. (FOTO: Business Times)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Di balik ramainya pemberitaan Tokopedia diretas oleh hacker, tak bisa dipungkiri Tokopedia merupakan e-commerce sukses yang menjadi platform jual beli online terbesar di Indonesia. Perusahaan startup yang sudah berstatus unicorn ini memiliki valuasi hingga USD 7 miliar atau Rp101 triliun.

Sosok di balik kesuksesan Tokopedia ini adalah William Tanuwijaya yang lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, 11 November 1981. Semasa kuliah, ia hanyalah seorang penjaga warnet. Kata William, Tokopedia hadir berawal dari mimpi.

Baca Juga: Diretas Hacker hingga Bervaluasi Rp101 T, Begini Berdirinya Tokopedia hingga Lebih dari 10 Tahun

"10 tahun lalu kami memulai Tokopedia lewat sebuah mimpi, untuk turut mendorong dan mewujudkan pemerataan ekonomi secara digital. Di titik itulah perjalanan entrepreneurship saya dimulai. Saya bersyukur, perjalanan tersebut tidak hanya mengubah hidup saya, namun juga jutaan hidup orang lain," tutur William dalam catatan di Instagram @liamtanu, 14 November 2019.

William bukanlah sosok yang kaya dari lahir. Ia tumbuh dalam keluarga tidak kaya tapi sangat mementingkan pendidikan. 

Pada saat lulus sekolah menengah atas, mengikuti arahan ayah dan paman, William merantau ke Jakarta untuk menempuh pendidikan lebih baik di Universitas Bina Nusantara (Binus), kampus dengan biaya yang tidak bisa dibilang murah.

Saat itulah pertama kali bagi William menjalani pengalaman keluar dari Sumatera Utara. Berbekal restu orang tua dan semangat yang tinggi, ia menempuh perjalanan laut selama 4 hari tiga malam dari Belawan ke Tanjung Priok.

Perjuangan William pun dimulai sebagai perantau, di tambah saat kuliah tahun kedua ayahnya jatuh sakit. Hal itu mengharuskan William mencari pekerjaan sampingan agar tetap dapat berkuliah di Jakarta.

Ia pun bekerja sebagai penjaga warnet dari jam 9 malam hingga 9 pagi. Pekerjaan itu membuatnya cinta pada dunia internet yang kemudian hari menginspirasinya mendirikan Tokopedia.

"Saya cuma lulusan pekerja warnet, benar-benar jarang ke kampus, kalau ke kampus pas ujian saja. Belum pernah pengalaman membangun bisnis, track record belum ada, jadi modalnya semangat bambu runcing," kata William.

Usai lulus dari Universitas Bina Nusantara, William bekerja di kantoran yang bergerak di bidang pengembangan software komputer. Dari sini timbul idenya untuk mempunyai perusahaan internet sendiri.

Tercatat, ia bekerja pertama kali selama 4 bulan PT Boleh Net Indonesia lalu pindah ke PT Signet Pratama selama 9 bulan dan berlanjut sebagai software developer di PT Sqiva Sistem hingga Maret 2005.

Berbekal dengan keahliannya dan pengalaman yang ia miliki William pun dipercaya menjabat sebagai IT and Business Development Manager di PT Indocom Mediatama selama kurang lebih 2 tahun. Tahun 2007, ia mendapatkan ide untuk membangun Tokopedia dengan konsep mal online.

William yang bukan berlatar belakang bisnis sempat dipandang sebelah mata. Namun, tekad yang kuat membuatnya optimis membangun bisnis mall online ini. Selama dua tahun berusaha akhirnya atasan dari tempat ia bekerja memberikan modal sebesar sepuluh persen dengan menggandeng Leontinus Alpha Edison rekan kerjanya.

Saat sedang membangun bisnisnya, ayahnya divonis kanker. Namun ia tak pulang karena tak bisa meninggalkan pekerjaanya karena satu-satunya pencari nafkah di keluarganya. Hasil kerjanya inilah yang membantu biaya orangtuannya.

Tahun 2007 bersama Leontinus Alpha Edison, ia membangun Tokopedia, sebuah startup jual beli online yang menghubungkan penjual dan pembeli di seluruh Indonesia dengan biaya gratis. 

William pun optimis dengan Tokopedia usahanya pasti berhasil. Ia kemudian bergerilya ke sana-ke mari untuk mendapatkan modal. Tak terhitung berapa orang yang sudah didatangi untuk menawarkan konsepnya.

Selama dua tahun berjuang mencari pemodal, banyak yang menolaknya karena dianggap idenya terlalu tinggi dan tidak masuk akal.

Akhirnya pada 6 Februari 2009, Tokopedia milik William Tanuwijaya resmi berdiri. Pada bulan pertama berdiri, Tokopedia baru berhasil menggaet 509 merchants dengan 4.560 member. Jumlah transaksi yang dibukukan hanya Rp33 juta.

Memiliki misi pemerataan ekonomi melalui teknologi, Tokopedia kemudian menjadi salah satu perusahan perintis startup berstatus unicorn dengan valuasi lebih dari USD 1 miliar. Tokopedia juga berhasil menyabet berbagai penghargaan seperti Android Excellence Apps sebagai aplikasi terbaik pilihan Google di Play Store.

Keberhasilannya melalui Tokopedia mengantarkan William sebagai salah satu pengusaha muda yang sukses di Tanah Air. Beragam penghargaan pun ia terima, di antaranya Young Global Leaders pada 2016 sebagai seorang pemimpin muda berpengaruh di dunia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement