Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Belakangan ini tengah ramai dibicarakan bagaimana Tokopedia mengalami peretasan hingga 91 juta akun dan 7 juta akun merchant dijual di darkweb. Tahun 2019, Tokopedia mengungkap bahwa mereka memiliki sekitar 91 juta akun aktif di platformnya.
Di mana itu berarti hampir semua akun di Tokopedia berhasil diambil datanya oleh peretas. Pelaku menjual data di darkweb berupa user ID, email, nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor handphone dan password yang masih ter-hash atau tersandi.
Dikabarkan semua data tersebut dijual dengan harga USD 5.000 atau sekitar Rp74 juta. Bahkan ada 14.999.896 akun Tokopedia yang datanya saat ini bisa didownload.
Baca Juga: Jutaa Data Pengguna Tokopedia Bocor, Menkominfo Minta Pengguna Segera Lakukan Ini!
Tokopedia didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edision pada 17 Agustus 2009. Tokopedia sendiri merupakan sebuah perusahaan perantara penjual antara pedagang dan konsumen di Indonesia. Dalam waktu kurang dari sepuluh tahun perusahaan tersebut telah memiliki nilai jual hingga ratusan triliun rupiah.
Mengutip kata ensiklopedia, nama Tokopedia pun dipilih sebagai perusahaan serba ada yang menjadi toko online dengan beragam produk di dalamnya.
Dikutip dari laman resmi Tokopedia, latar belakang mereka mendirikan perusahaan ini lantaran Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17 ribu pulau.
Para penjual pun harus pindah ke kota-kota besar demi pasar yang lebih baik, sementara konsumen memiliki akses yang terbatas untuk mendapatkan kebutuhan. Sehingga menyebabkan tingginya urbanisasi yang menggiring barang-barang kebutuhan terkumpul di kota-kota besar.
William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison, menghadapi pengalaman hidup dan tantangan yang serupa. Mereka berpikir untuk menghentikan permasalahan ini, mereka harus melakukan sesuatu untuk memperpendek jurang pemisah antara kota besar dan kota kecil.
Tokopedia pun diluncurkan dengan misi pemerataan ekonomi secara digital. Kesuksesan Tokopedia tentu tak diraih dalam waktu singkat. Butuh perjuangan hingga ke titik sekarang ini. Lahirnya Tokopedia juga tak lepas dari perjuangan gigih para pendirinya.
William Tanuwijaya yang saat itu mencari pekerjaan sampingan menjadi seorang operator warnet yang saat itu sangat ramai di awal tahun 2000-an. Dari situ, ia kemudian jatuh cinta kepada internet, yang pada akhirnya menjadi cikal bakal berdirinya Tokopedia.
Lulusan Universitas Bina Nusantara (Binus) ini pernah bekerja di forum jual beli. Ia kerap mendapat komplain lantaran penipuan transaksi. Hingga muncullah ide untuk membuat sebuah tempat yang terpercaya untuk jual beli online.
Meski sempat diragukan karena tak ada latar belakang bisnis, Wiliam tetap nekat mewujudkan mimpinya. Akhirnya pada 6 Februari 2009, ia bersama Leon mendirikan Tokopedia. Dan pada 17 Agustus 2009, e-commerce itu resmi diluncurkan.
Pada bulan pertama berdiri, Tokopedia berhasil menggaet 509 merchants dengan 4.560 member. Jumlah transaksi yang dibukukan hanya Rp33 juta.
Tahun selanjutnya, perkembangan Tokopedia pun sangat signifikan. Mereka berhasil mengandeng 4.659 merchant dengan 44.785 members. Transaksi yang ditorehkan mencapai Rp5,95 miliar.
Angka tersebut pun terus bertambah. Pada awal tahun 2017, Tokopedia memiliki 40 juta produk dengan 12 juta pengguna, sementara total transaksi telah tembus lebih dari Rp1 triliun per bulan.
Meski awalnya sulit mendapatkan suntikan dana, berkat pencapaian Tokopedia, investor pun mulai berdatangan. Seperti East Venture, CyberAgent Ventur dan Softbank.
Setelah mendapat suntikan dana sebesar USD 1,1 miliar atau sekitar Rp15,9 triliun pada akhir tahun 2018, valuasi Tokopedia pun mencapai USD 7 miliar atau setara Rp101 triliun.
Meski kini tengah dihadapi kasus peretasan, Tokopedia mengklaim telah memeriksa dan mengkonfirmasi bahwa data pembayaran pengguna yang berupa kartu debit, credit card (CC), rekening dan OVO aman.