Senin 04 May 2020 13:40 WIB

Menteri Olahraga Italia: Sepak Bola Belum Boleh Beraktifitas

Pernyataan ini sempat membuat bingung para pelaku sepak bola Italia.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Logo Serie A Liga Italia
Foto: forzaitalianfootball.com
Logo Serie A Liga Italia

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Menteri Olahraga Italia, Vicenzo Spadafora sudah memperingatkan bahwa latihan tim-tim di Liga Negeri Piza tidak bisa dilakukan sebelum 18 Mei mendatang. Namun keputusannya telah memicu kebingungan.

Spadafora awalnya menolak gagasan untuk olahraga tim sejalan dengan olahraga individu. Artinya, klub-klub Seri A dan lainnya harus menunggu hingga 18 Mei untuk kembali melakukan latihan.

Keputusan ini membuat berbagai politisi dan pemerintah memberikan izin untuk atlet bisa melakukan latihan solo pada Senin (4/5) waktu setempat. Hingga akhirnya Spadafora mengunggah di akun Facebooknya mengenai polemik ini.

"Saya telah melihat beberapa hal aneh ketika melanjutkan perputaran ini, tapi tidak ada yang berubah sehubungan dengan sepak bola, latihan tim tidak akan dilanjutkan sebelum 18 Mei dan dilanjutkan dengan melanjutkan kompetisi adalah sesuatu yang belum benar-benar dibicarakan," kata Spadafora dilansir dari laman Football Italia, Senin.

Dia mengakui lebih fokus pada olahraga individu seperti atletik, renang dan lainnya. Menurutnya, itu menjadi prioritas untuk bisa kembali dibuka sesegera mungkin. Spadafora menggunakan istilah allenamenti delle squadre, yang artinya adalah pelatihan regu. Artinya, tim belum dapat berlatih secara berkelompok. Namun pihak lainnya menafsirkan pernyataan sebagai referensi untuk semua jenis pelatihan. Sehingga rencana untuk klub Serie A kembali latihan masih diragukan

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement