Senin 04 May 2020 13:55 WIB

Jumlah Kunjungan Wisman ke Indonesia Turun Tajam

BPS mencatat pada Maret 2020 jumlah wisman berkunjung ke Indonesia 470 ribu orang.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah wisatawan asing tiba di pelabuhan Bangsal usai berkunjung ke destinasi wisata Gili Trawangan di Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Selasa (17/3/2020).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Sejumlah wisatawan asing tiba di pelabuhan Bangsal usai berkunjung ke destinasi wisata Gili Trawangan di Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Selasa (17/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pandemi virus corona baru (Covid-19) menyebabkan tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mengalami penurunan drastis dibandingkan tahun lalu. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Maret 2020, jumlah wisatawan asing hanya 470 ribu orang.

Jumlah itu kontraksi hingga 64,11 persen dibandingkan Maret 2019 dan turun 45,50 persen dibandingkan Februari 2020. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, tren penurunan tajam sudah terjadi sejak Februari seiring berbagai kebijakan dari banyak negara untuk menekan tingkat penyebaran virus corona (Covid-19).

Baca Juga

"Ini karena pembatasan akitvitas sosial, lockdown di beberapa negara dan pemberhentian beberapa penerbangan dan sebagainya," ujarnya saat konferensi pers secara virtual, Senin (4/5).

Suhariyanto mengatakan, pada awal tahun, kunjungan turis masih terbilang baik karena masih ada perayaan Imlek. Saat itu, sebanyak 1,27 juta wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia, naik dibandingkan dua tahun sebelumnya yang sebanyak 1,20 juta (Januari 2019) dan 1,09 juta (Januari 2018).

Tapi, pada bulan setelahnya, terjadi penurunan tajam sehingga jumlahnya tinggal 864 ribu orang. Secara akumulasi, periode Januari-Maret 2020, jumlah wisatawan mancanegara adalah 2,6 juta, turun jauh dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yakni 3,7 juta orang. "Hampir sepertiganya," kata Suhariyanto.

Penurunan kunjungan wisatawan mancanegara terjadi hampir di semua pintu masuk, terutama pintu udara. Sebut saja Bandara Ngurah Rai yang turun 64,72 persen dibandingkan tahun lalu dan Kualanamu turun 65 persen. Tingkat kunjungan di Bandara Soekarno Hatta bahkan mengalami kontraksi sampai 75 persen.

Begitupun dengan pintu laut. BPS mencatat, kedatangan wisatawan mancanegara melalui Pelabuhan Batam turun 75 persen, sementara Tanjung Uban, Bintan, 65 persen. Kondisi serupa juga terjadi pada pintu darat seperti Atambua yang turun 41,82 persen dibandingkan Maret 2019.

Berdasarkan kebangsaan, penurunan tertajam terjadi pada wisatawan asal Cina, yaitu sampai 97 persen dibandingkan Maret 2019. Sementara, turis dari Hong Kong dan Kuwait juga turun masing-masing 96 persen dan 89 persen.

 "Pada intinya, wisatawan mancanegara pada Maret turun tajam sekali dan perlu diwaspadai karena berdampak besar ke sektor pendukung," kata Suhariyanto.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement