Senin 04 May 2020 14:39 WIB

Gugus Tugas: Sebelum Ada Vaksin, Kita Belum Bebas Covid-19

Kunci penanganan pandemi infeksi virus corona saat ini adalah penemuan vaksin.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Kepala BNPB Doni Monardo
Foto: Dok BNPB
Kepala BNPB Doni Monardo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyampaikan bahwa kunci penanganan pandemi infeksi virus corona saat ini adalah penemuan vaksin. Menurutnya, sebelum vaksin ditemukan dan dimanfaatkan oleh khalayak, maka masyarakat dunia belum bisa terbebas dari Covid-19. Dengan begitu, ujar Doni, maka pemulihan aktivitas masyarakat akan butuh waktu yang lebih lama dari yang diperkirakan.

"Menko Perekonomian telah mengingatkan, sebelum ada vaksin maka kita belum aman dari Covid-19. Sehingga otomatis kondisi kita untuk bisa pulih seperti semula membutuhkan waktu yang sangat lama. Kalau toh pulih, kondisinya normal dengan gaya baru yakni tetap gunakan masker, jaga jarak," kata Doni usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Senin (4/5).

Doni menyampaikan, masyarakat dihadapkan pada situasi normal baru setelah pandemi ini mulai reda. Nantinya, ujarnya, masyarakat bisa saja kembali beraktivitas seperti sedia kala namun tetap harus menjalankan protokol kesehatan dengan mengenakan masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak dengan orang lain.

"Kalau toh sudah berkurang pun, kehidupan kita akan dipengaruhi oleh perilaku yang relatif, menurut kita tidak nyaman, menjalankan seluruh protokol kesehatan yang sudah ada," jelas Doni.

Sebelumnya, pemerintah menargetkan angka penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia bisa turun drastis pada Juni 2020 mendatang. Sehingga diharapkan, masyarakat ibu kota dan daerah lain di Tanah Air bisa kembali beraktivitas secara normal pada Juli nanti. Target ini diyakini bisa tercapai apabila tes spesimen bisa dilakukan jauh lebih masif.

Per Ahad (3/5) kemarin, terjadi penambahan 349 kasus positif Covid-19 di Indonesia. Sehingga total terdapat 11.192 kasus positif sejak pertama kali diumumkan pada awal Maret lalu. Selain itu, tercarat penambahan 211 pasien sembuh, sehingga jumlah pasien sembuh 1.876 orang. Sedangkan penambahan pasien meninggal dunia tercatat 14 orang dalam satu hari kemarin, sehingga total sudah ada 845 pasien yang meninggal dunia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement