Senin 04 May 2020 16:15 WIB

Alibi Jens Lehmann: Bola Bikin Arsenal tak Sukses

Lehmann juga menyalahkan jadwal kompetisi yang membuat Arsenal kelelahan di akhir.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Jens Lehmann
Foto: AP/Tim Hales
Jens Lehmann

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kiper Arsenal, Jens Lehmann menyalahkan pihak Nike karena dianggap mencegah The Gunners meraih kejayaan di awal 2000-an. Meski timnya meraih gelar 'Invincibles' dalam perburuan titel Liga Primer Inggris, Lehmann tetap menganggap kubunya tidak sepenuhnya sukses kala itu. 

Di musim 2003/04, skuat asuhan Arsene Wenger berhasil menjadi tim pertama yang merebut gelar Liga Primer Inggris tanpa terkalahkan sekalipun. Mereka unggul 11 poin di puncak klasemen akhir.  Tetapi, mereka gagal meraih trofi Piala FA karena dikalahkan Manchester United. Kemudian di tingkat Eropa, mereka tumbang di tangan Chelsea dalam babak perempatfinal. 

Pertandingan Liga Champions kontra Chelsea-lah yang paling disesalkan kiper berkebangsaan Jerman tersebut. Pasalnya, ia menyalahkan bola yang digunakan dalam pertandingan itu.  Menurutnya, keputusan UEFA mengganti bola Merlin Vapour yang sudah digunakan pada fase gugur menjadi Nike T90 Aerrow adalah keputusan fatal. Sebab, ia tak bisa menguasai bola tersebut di lapangan. 

"Saya ingat membuat kesalahan melawan Chelsea karena kami bermain dengan bola Nike yang baru dan itu melenceng, sehingga saya tidak bisa menghentikannya dan tidak bisa menangkapnya," kata Lehmann kepada BeIN Sports, seperti dikutip Mirror, Senin (4/5). 

Ia juga menyalahkan pengaturan jadwal yang mengharuskan Arsenal melawan tim besar di akhir musim. Baginya, hal tersebut menyulitkan tim untuk meraih hasil maksimal. 

"Saya tidak mengerti dan kadang-kadang masih terjadi pada tim-tim besar, ketika Liga Primer menempatkan Anda pada jadwal yang mengharuskan tampil di akhir musim," kata Lehmann.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement