Senin 04 May 2020 16:23 WIB

BKKBN: Sebaiknya tidak Hamil pada Masa Pandemi Covid-19

Ketua BKKBN menyebut jumlah masyarakat pakai alat kontrasepsi berkurang saat pandemi

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Nur Aini
Ilustrasi Ibu Hamil.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Ibu Hamil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mengatakan sebaiknya selama pandemi Covid-19 ibu menunda kehamilannya. Sebab, ibu hamil memiliki daya tahan tubuh yang menurun dan rentan.

Apalagi, kata Hasto, saat ini jumlah masyarakat yang datang ke klinik di fasilitas kesehatan berkurang. Masyarakat yang ingin pasang IUD juga menurun. Data tersebut diambil di 34 provinsi di Indonesia.

Baca Juga

Menurut dia, ketika pengguna alat kontrasepsi berkurang, mestinya masyarakat mengendalikan kehamilan. Risiko terserang penyakit saat hamil apalagi di tengah pandemi Covid-19 dinilainya semakin tinggi.

Hasto menjelaskan, secara teori misalnya ada 100 orang usia subur melakukan hubungan seks 2-3 kali satu pekan tanpa alat kontrasepsi. Selama satu bulan, dari 100 orang itu 15 persennya pasti akan ada yang hamil.

"Kemarin saya sampaikan, bahwa kalau kita ini hamil, hamil muda di masa corona ini memang berat karena orang hamil itu diciptakan daya tubuhnya turun. Karena tubuh kita dibuat supaya tidak menolak janin," kata Hasto, dalam webinar peluncuran laman siapnikah.org, Senin (4/5).

Orang yang hamil muda, 5 hingga 15 persen mengalami keguguran. Apabila di masa pandemi ini ibu hamil mengalami pendarahan maka kadang-kadang akan sulit teratasi. Hal itu terjadi karena prioritas di rumah sakit menjadi berubah selama masa pandemi.

"Misal ada yang pendarahan, ditanya pendarahannya menggumpal tidak, kalau tidak maka rumah sakit anggap tidak emergensi," kata Hasto menjelaskan.

Menurut Hasto, penting untuk menunda kehamilan saat ini. Apalagi orang yang hamil muda akan sering mual dan sulit makan sehingga daya tahan tubuhnya semakin menurun. Ia menilai hal itu berbahaya bagi orang yang hamil tersebut.

Namun, apabila sudah terlanjur hamil, Hasto menyarankan agar orang tersebut diam di rumah. "Saran saya istirahat di rumah saja. Lalu jangan hubungan seks," kata dia lagi.

Apabila hamil muda merasa mual-mual, ia menyarankan untuk minum jahe. Hasto menjelaskan, jahe sudah diteliti dan terbukti sebagai antimual yang sangat baik. Namun, jahe harus yang asli sehingga lebih baik dibuat sendiri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement