Senin 04 May 2020 17:11 WIB

Pendapatan Daerah Yogyakarta Diperkirakan Tergerus Rp 330 M

Pendapatan daerah Yogyakarta bisa tergerus lebih banyak jika corona tak teratasi.

Red: Ani Nursalikah
Pendapatan Daerah Yogyakarta Diperkirakan Tergerus Rp 330 M. Warga beraktivitas menunggu berbuka puasa di Alun-alun Selatan, Yogyakarta, Ahad (3/5). Meski jumlah pasien positif virus corona di DIY masih terus bertambah, banyak warga nekad beraktivitas di luar rumah
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
Pendapatan Daerah Yogyakarta Diperkirakan Tergerus Rp 330 M. Warga beraktivitas menunggu berbuka puasa di Alun-alun Selatan, Yogyakarta, Ahad (3/5). Meski jumlah pasien positif virus corona di DIY masih terus bertambah, banyak warga nekad beraktivitas di luar rumah

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pandemi Covid-19 memberikan dampak pada menurunnya pendapatan daerah di Kota Yogyakarta yang diperkirakan bisa tergerus sekitar Rp 330 miliar hingga Juni, bahkan bisa semakin besar jika wabah tidak bisa segera diatasi.

“Penurunan pendapatan daerah ini berasal dari sektor pendapatan asli daerah yang turun 30 persen, dana perimbangan yang tergerus 12 persen, dan pendapatan daerah lain yang sah sekitar 17 persen. Jika ditotal, maka akan turun sekitar Rp 330 miliar,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Senin (4/5).

Baca Juga

Menurut Heroe, dengan penurunan tersebut maka harus dilakukan koreksi terhadap target pendapatan daerah yang sudah ditetapkan dalam APBD 2020 yang semula Rp 1,9 triliun menjadi Rp 1,6 triliun. Penurunan pendapatan daerah yang cukup besar tersebut juga menyebabkan beragam program dan kegiatan yang sudah direncanakan melalui musrenbang bahkan dianggarkan saat pembahasan APBD 2020 harus ditunda atau dibatalkan, khususnya kegiatan yang tidak memiliki dampak langsung terhadap pemulihan atau kebangkitan ekonomi pascapandemi Covid-19.

“Oleh karena itu, perlu kerja keras bersama agar pandemi Covid-19 ini bisa benar-benar selesai pada Juni. Kalau pandemi masih terus berlanjut, maka pendapatan pun akan semakin berkurang. Beban anggaran semakin berat karena mau tidak mau pemerintah harus memperpanjang bantuan sosial,” katanya.