REPUBLIKA.CO.ID, PENAJAM - Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Abdul Gafur Mas'ud meminta masyarakat mewaspadai penyebaran virus corona jenis baru di daerah itu melalui transmisi atau penularan lokal. "Penyebaran virus corona sudah melalui antar-masyarakat di satu wilayah (transmisi lokal). Jadi harus waspada tidak boleh main-main atau menyikapi dengan sepele," ujar Abdul Gafur Mas'ud ketika dihubungi di Penajam, Senin Senin (4/5).
"Sudah ada kasus positif virus corona di Kabupaten Penajam Paser Utara tertular dari pelaku perjalanan ke Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan," tambahnya
Penularan melalui transmisi lokal disebabkan oleh kontak langsung pasien positif COVID-19 dengan pelaku perjalanan ke Kabupaten Gowa atau terjadinya interaksi dengan lingkungannya.
Abdul Gafur Mas'ud mengimbau agar masyarakat untuk lebih waspada terhadap penyebaran COVID-19 sebab penyebaran virus tidak terlihat dan sangat cepat. Untuk mengantisipasi transmisi lokal tidak semakin meluas Bupati menegaskan, seluruh warga wajib menggunakan masker, terutama ketika melakukan aktivitas di luar rumah.
Abdul Gafur Mas'ud menilai semua wilayah di Kabupaten Penajam Paser Utara sudah tidak aman dari penyebaran atau penularan COVID-19 melalui transmisi lokal. "Kami menilai semua wilayah sudah tidak aman lagi, karena di setiap wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara sudah warga pasien positif virus corona," ucapnya.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menetapkan wilayah Kecamatan Penajam dan Kecamatan Babulu sebagai zona merah COVID-19. "Di dua kecamatan itu paling banyak warga terkonfirmasi positif virus corona, di Kecamatan Penajam sebanyak tujuh orang dan Kecamatan Babulu juga tujuh orang," kata Abdul Gafur Mas'ud.
Sementara untuk dua wilayah lainnya di Kabupaten Penajam Paser Utara yakni, Kecamatan Waru dan Kecamatan Sepaku masih berada di zona oranye virus corona.