REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sampai saat ini pemerintah belum bisa merealisasikan target pemeriksaan spesimen Covid-19 sebanyak 10.000 per hari. Realisasinya, kemampuan tes melalui PCR secara nasional saat ini masih berkisar di rentang 6.000 sampai 7.000 spesimen per hari.
Kendati begitu, pemerintah mengklaim belum optimalnya tes spesimen Covid-19 bukan karena kekurangan reagen, namun terbatasnya jumlah petugas laboratorium di daerah yang siap melakukan pemeriksaan.
"Kita lihat di lapangan bahwa faktornya bukan karena reagennya. Reagen sudah terdistribusi dengan jumlah yang banyak, ratusan ribu. Tetapi petugas laboratorium kita jumlahnya terbatas," jelas Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, Senin (4/5).
Doni menambahkan, pemerintah telah mendatangkan 420.000 reagen tes spesimen secara PCR dan 500.000 VTM (viral transport medium) atau media penyimpanan spesimen. Dengan jumlah sebanyak ini, Doni yakin sebenarnya Indonesia mampu menjalankan tes PCR Covid-19 sebanyak 10.000 kali dalam sehari. Syaratnya, sumber daya manusia (SDM) mencukupi.