REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Huawei resmi merilis laptop pertama di Indonesia, MateBook X Pro. Perangkat ini dibanderol Rp 31 juta. Huawei mengaku mengubah strategi untuk menghadirkan perangkatnya di pasar Indonesia.
"Strategi Huawei ini awalnya kita mengikuti pola pasar Indonesia, namun kita melihat itu kurang cocok dengan Huawei, sehingga kita mulai dengan top-down strategy, dimulai dari produk premium," ujar Deputy Country Head Huawei Consumer Business Group Indonesia, Lo Khing Seng, dalam konferensi pers virtual, Senin (4/5).
Khing Seng menjelaskan, untuk dapat mengikuti pasar Indonesia yang kebanyakan di entry level justru membutuhkan investasi yang besar. Sementara, menurut dia, Huawei sangat kuat di inovasi dan jaringan.
"Saat ini memfokuskan kembali produk kita ke produk premium dengan menjual ekosistem," kata King Seng.
Menurut Khing Seng, Huawei memiliki keunggulan di bidang inovasi produk yang dimanfaatkan untuk menarik sejumlah konsumen yang memang lebih paham teknologi dan memiliki daya beli. Dari situ, dia melihat semakin banyak yang mengenal produk Huawei dengan inovasinya.
"Entry-level kita akan masuk tapi bukan sekarang saatnya," kata Khing Seng, mengacu pada pertanyaan apakah Huawei akan menghadirkan laptop dengan harga lebih terjangkau.
Selain MateBook X Pro, Huawei juga membawa MateBook D14 dengan harga lebih murah, Rp 11,5 juta. Selain laptop, Huawei juga meluncurkan tablet, MatePad Pro, yang melengkapi ekosistem perangkat Huawei yang telah ada sebelumnya di Indonesia, mulai dari smartphone, wearable hingga smartwatch.
Dengan menghadirkan perangkat premium, Khing Seng tak menampik perlu kerja keras tim pemasaran untuk agresif menjangkau target konsumen. Salah satunya melalui online e-commerce.
"Skenario kami sudah memikirkannya cukup panjang bahwa visi kami ke depan setiap perangkat akan terhubung, kami akan terus membawa inovasi. Kenapa baru sekarang? karena infrastrukturnya sekarang lebih siap untuk kami menjual produk-produk di ekosistem kami," ujar Khing Seng.