REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) Greg Clarke pesimistis para penggemar bisa kembali menyaksikan pertandingan secara langsung di stadion dalam waktu dekat. Ini menyusul pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir.
Seluruh liga maupun turnamen sepak bola di Inggris telah ditangguhkan sampai batas waktu yang belum ditentukan. Bahkan untuk beberapa liga, musim 2019/2020 terpaksa disudahi.
“Dengan adanya pembatasan jarak atau social distancing, maka akan ada perubahan besar pada seluruh ekosistem sepak bola. Salah satunya, yaitu tidak akan ada lagi kerumunan penonton di stadion. Padahal, penonton merupakan inti dari sebuah pertandingan,” kata Clarke dilansir dari AFP, Senin (4/5).
Sementara itu, sisa-sisa pertandingan Liga Inggris hingga kini masih diupayakan untuk terus dilanjutkan tanpa kehadiran penonton di stadion.
Di sisi lain, timbul kekhawatiran jika musim berikutnya digelar seratus persen tanpa penonton, apalagi mengingat pendapatan klub-klub sebagian besar berasal dari penjualan tiket.
Bahkan, FA sendiri memperkirakan akan mengalami kerugian hingga 300 juta poundsterling atau 373 dolar Amerika Serikat. Beberapa pertandingan pun telah dibatalkan, sedangkan Piala FA ditangguhkan.
Menurut Clarke, pihaknya sudah menyetujui pemotongan budget sebesar 75 juta poundsterling. Dia menilai jumlah tersebut masih masuk akal.
“Pemotongan budget ini perlu dilakukan untuk mengimbangi defisit 300 juta poundsterling yang mungkin bisa terjadi dalam empat tahun ke depan. Namun, pemotongan ini tentu akan mempengaruhi rencana-rencana kami selanjutnya,” pungkas Clarke.