Senin 04 May 2020 21:07 WIB

Minta Sembako, Warga Tangsel Ini Malah Dianiaya Ketua RW

Ketua RW itu membenturkan kepalanya ke kepala warga yang jadi korban itu.

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi pembagian sembako
Foto: mgrol92
Ilustrasi pembagian sembako

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Warga Kampung Utan berinisial CH (51 tahun) babak belur dianiaya ketua RW 08, Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel). Informasi yang dihimpun, penganiayaan diduga pemicunya karena kedatangan korban yang hendak mengambil bantuan sembako dari pemerintah.

Peristiwa berawal pada Ahad (3/5) sore, sekitar pukul 17.00 WIB. Buruh paruh baya itu meminta anaknya mengambil paket sembako di rumah H. Namun, sesampainya di sana, H menolak memberikan bantuan dengan alasan tak bisa diwakili.

Baca Juga

"Jadi, korban mau ambil paket sembako. Awalnya menyuruh anaknya untuk diambilkan, tetapi H tidak membolehkan, datanglah CH bersama anaknya ke rumah H," jelas Kanit Reskrim Polsek Ciputat, Iptu Erwin Subhekti, Senin (4/5).

Lebih lanjut, ketika korban telah sampai, pelaku tak kunjung memberikan sembako tersebut. Korban merasa tidak terima dan komplen keras ketika H tak juga memberikan. Keduanya saling bersitegang cekcok hingga adu kepala. “Pelaku membenturkan kepalanya ke kepala korban hingga yang menyebabkan dahi korban mengalami luka," ujarnya.

Tak terima atas perlakuan H, atas kejadian itu, korban diantar keluarganya membuat laporan di Mapolsek Ciputat. Dia menjelaskan kronologi kejadian dalam laporan bernomor : LP/440/K/5/2020/Sek Cip/Res Tangsel.

Selanjutnya, korban yang merupakan seorang buruh lepas itu melakukan visum di Rumah Sakit UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tak butuh waktu lama, pelaku yang diduga melakukan penganiayaan tersebut dibawa ke Polsek Ciputat untuk penyelidikan lebih lanjut. “Pelaku bisa disangkakan melanggar Pasal 351 KUH Pidana tentang Penganiayaan," jelas Erwin.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement