Senin 04 May 2020 21:30 WIB

Polisi Sayangkan Hotel tak Hidupkan CCTV Cegah Kriminalitas

Terjadi pembiusan perempuan di sebuah hotel berujung penganiayaan hingga meninggal.

polisi
Foto: istimewa
polisi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi menyayangkan sejumlah hotel di Tamansari Jakarta Barat yang tidak menghidupkan kamera CCTV guna mencegah kriminalitas. Polisi sudah mengimbau pihak hotel untuk menghidupkan CCTV.

Kanit Reskrim Polsek Metro Tamansari, Kompol Dicky Ferttofan menyebutkan, imbauan itu sejak peristiwa pembiusan perempuan di Hotel New Mangga Dua beberapa waktu lalu yang berujung penganiayaan hingga meninggal dunia. "Sejak beberapa minggu lalu kami sudah ingatkan hotel di sekitar situ agar menyalakan CCTV. Hal itu agar memudahkan pencegahan tindak kriminal di dalam hotel," ujar Dicky di Jakarta, Senin (4/5).

Baca Juga

Pada peristiwa penganiayaan perempuan dengan 12 luka tusuk di tempat kejadian perkara hotel di kawasan Tamansari pada Ahad (3/5), Dicky mengatakan pihak hotel tak menyalakan kamera CCTV. "Pihak hotel CCTV-nya mati, padahal lokasi kejadiannya bersebelahan dengan TKP meninggal dunia Hotel New Mangga Dua. Sudah kami ingatkan kalau ada kejadian, kedepannya tolong dinyalakan CCTV-nya," ujar dia.

Matinya CCTV saat peristiwa kriminal itu berlangsung, membuat polisi kehilangan satu bukti yang dapat mempermudah pencarian tersangka. Selain itu, kesaksian resepsionis yang mengaku tidak mendengar adanya aksi kekerasan di kamar hotel tersebut membuatnya heran

"Padahal lokasi kamarnya sebelahan dengan resepsionis. Masa' tidak mendengar kejadian," kata Dicky.

Sebelumnya, Kapolsek Metro Tamansari AKBP Abdul Ghafur mengungkapkan wanita yang ditemukan bersimbah darah dalam kamar salah satu hotel di wilayah tersebut merupakan korban penganiayaan. "Dia korban penganiayaan, sempat 'check in' dengan laki-laki yang berkenalan lewat aplikasi MiChat," ujar Ghafur.

Ghafur mengatakan, korban berinisial E (19) sudah dipulangkan setelah mendapat perawatan karena mengalami 12 luka tusukan. Setelah masuk kamar hotel pada Ahad (3/5) dini hari, korban dirampok dan tubuhnya ditusuk 12 kali dengan benda tajam.

"Dia masih hidup, korban penganiayaan. Dia sudah pulang ke kosannya, istirahat di rumah," kata Ghafur.

Kini, anggota polisi melakukan pengejaran terhadap pelaku penganiayaan tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement