Senin 04 May 2020 23:45 WIB

159 Pekerja Migran Tiba di Bali Langsung Dites Swab

159 pekerja migran asal Indonesia tiba di Bali menggunakan kapal pesiar.

Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sebanyak 159 Pekerja Migran Indonesia asal Bali, NTB dan Jawa Timur yang tiba dengan menggunakan Kapal Pesiar Quantum Of The Seas di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali sudah langsung menjalani tes swab di atas kapal pesiar.

"Sebenarnya ada dua titik penurunan, setelah di Bali kapal ini akan menuju Jakarta untuk menurunkan sisanya sekitar 104 orang lagi. Tentu kita berharap agar hasil tes mereka negatif agar bisa kembali ke rumah masing-masing. Sembari menunggu hasil tesnya, mereka akan diinapkan di hotel," kata Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati yang hadir pada kesempatan tersebut, di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Senin (4/5).

Sebelumnya Gugus Tugas Nasional memang telah memutuskan untuk memberikan akses penurunan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Bali kepada PMI khususnya yang berasal dari Bali setelah Gugus Tugas Percepatan PenangananCovid-19 Provinsi Bali melakukan koordinasi agar mereka bisa langsung turun di Pelabuhan Benoa, Denpasar dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan yang ditetapkan.

Pengambilan sampel spesimen swab dari para Pekerja Migran Indonesia itu dilakukan Tim Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar serta Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

Wagub Bali yang akrab dipanggil Cok Ace itu menambahkan, setelah menurunkan PMI di Bali, Kapal Pesiar Quantum Of The Seas selanjutnya menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Cok Ace didampingi pula oleh Kepala BPBD Provinsi Bali Made Rentin serta Kadis Perhubungan Provinsi Bali I Gede Wayan Samsi Gunarta.

Sementara itu, Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan PenangananCovid-19 Provinsi Bali yang juga Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan jika keputusan diturunkannya PMI di Bali (Pelabuhan Benoa) merupakan kebijakan yang diambil oleh Gugus Tugas Nasional.

"Sesuai keputusan dan perintah Gugus Tugas Nasional, maka mereka harus diterima dengan baik di Bali karena ini satu penugasan dan juga kita ditugaskan untuk mengambil swab kepada PMI ini dilanjutkan dengan uji PCR yang akan kita lakukan nanti di laboratorium yang kita kelola," ujar Dewa Indra.

Setelah menjalani test swab di atas kapal, seluruh PMI yang terdiri dari 120 orang asal Bali, 27 orang asal Jawa Timur dan 12 orang berasal dari NTB ini selanjutnya diinapkan di Inna Beach Kuta sembari menunggu hasil lab PCR nya.

"Sambil menunggu hasil dari uji PCR ini, maka seluruh PMI ini akan diinapkan di hotel Inna Kuta. Jika nanti hasil uji PCR nya ini negatif, tentu akan diizinkan pulang. Jika nanti ada yang hasilnya positif, maka harus dilanjutkan dengan perawatan. Entah dikarantina ditempat yang dikelola oleh Pemprov Bali atau di Rumah Sakit, tergantung kondisinya sesuai dengan SOP yang telah kita lakukan selama ini," ucapnya.

Dewa Indra menegaskan jangan sampai ada PMI positif yang lepas ke masyarakat maka akan menginfeksi orang lain.

"Jadi ini sudah menjadi kesepakatan Gugus Tugas Nasional dengan Gugus Tugas Provinsi Bali. Mudah-mudahan bisa kita laksanakan dengan baik dan ini sudah menjadi tugas bersama yang harus ditangani dengan baik," kata Dewa Indra.

Pihaknya menerima informasi jika masih akan ada kapal pesiar lagi yang akan merapat di Bali membawa PMI. "Prinsipnya kami pasti akan melaksanakan tugas dengan baik," ucap birokrat asal Pemaron, Kabupaten Buleleng itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement