Selasa 05 May 2020 05:02 WIB

Prabowo: Covid-19 tidak Punya Ideologi

Upaya melawan wabah Covid-19 harus bersama-sama dengan semangat gotong royong.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, menyebut wabah Covid-19 merupakan acaman yang amat berbahaya. Ia menganalogikan penanganan Covid-19 sebagai perang melawan musuh yang tak terlihat dan tak punya agenda lain selain mengancam keselamatan manusia.

"Wabah Covid-19 ini adalah ancaman yang sangat berbahaya, bukan saja kepada bangsa dan negara Indonesia tapi seluruh umat manusia di dunia ini," ujar Prabowo dalam dalam amanatnya saat melepas sukarelawan Komponen Pendukung (Komduk) Pertahanan Negara Bidang Kesehatan, Senin (4/5).

Baca Juga

Prabowo menilai penanganan Covid-19 sebetulnya adalah perang melawan musuh yang tidak kelihatan, tidak punya ideologi, tidak punya agenda lain selain mengancam keselamatan manusia. Karena itu, dibutuhkan semangat kesemestaan, semangat saling membantu di antara segenap elemen masyarakat.

"Seluruh dunia terpengaruh. Banyak negara lebih parah dari kita, tetapi titik terang sudah mulai kelihatan," katanya.

Menurut Prabowo, upaya-upaya terus dilakukan oleh pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia. Hal itulah yang membuat semua pihak harus selalu optimistis dalam menghadapi dan menyelesaikan wabah Covid-19 ini secara bersama-sama dengan semangat gotong royong dan saling bantu.

Prabowo melepas 293 sukarelawan Komduk Pertahanan Negara Bidang Kesehatan untuk percepatan dan penanganan Covid-19. Mereka akan ditugaskan di Rumah Sakit Dr Suyoto Pusrehab Kementerian Pertahanan (Kemhan).

photo
Staf Khusus bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antarlembaga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak - (Republika TV/Havid Al Vizki)

"Penyiapan relawan Komduk Pertahanan Negara Bidang Kesehatan ini merupakan salah satu dukungan Kemhan terhadap Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19," ujar Juru Bicara Menhan RI, Dahnil Anzar Simanjuntak, melalui pesan singkat, Senin (4/5).

Menurut dia, Kemenhan mendukung Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dengan menyinergikan seluruh komponen nasional, baik di pusat maupun daerah. Sinergi tersebut dengan melibatkan seluruh kementerian/lembaga terkait, TNI dan Polri, serta dukungan dari swasta, lembaga sosial, dan perguruan tinggi, termasuk sukarelawan. 

"Hingga penutupan pendaftaran pada 19 April 2020, sebanyak 1.768 orang mendaftar lewat jalur daring dan 300 orang melalui aplikasi Whatsapp. Namun, hanya 293 calon relawan yang terpilih," kata dia.

Para sukarelawan terpilih tersebut telah menjalani serangkaian tes kesehatan yang meliputi Covid-19 rapid test, pemeriksaan medis atau medical check-up, dan kredensialing oleh komite medik/naskes terkait. Ada beberapa bidang keahlian yang dimiliki oleh sukarelawan itu yang terdiri atas dokter, bidan, perawat, kesehatan masyarakat, nutrisi, analis kesehatan, radiografi, farmasi, dan apoteker.

"Para relawan Komduk Pertahanan Negara Bidang Kesehatan ini juga mendapat bimbingan teknis dan materi bela negara," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement