Selasa 05 May 2020 05:47 WIB

Syair-Syair Umar bin Khattab (1)

Dalam beberapa kesempatan, Umar bin Khattab mengungkapkan perasaannya melalui syair.

Syair-Syair Umar bin Khattab. Foto: Ilustrasi seseorang sedang membacakan syair.
Foto: blogspot.com
Syair-Syair Umar bin Khattab. Foto: Ilustrasi seseorang sedang membacakan syair.

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Pada suatu kesempatan, Khalifah Umar bin Khattab mengenakan jubah baru. Orang-orang yang memandangnya menjadi terpesona. Dia kemudian mengungkapkan perasaannya dalam sebuah syair.

Harmez tidak membutuhkan barang-barang di gudangnya

Baca Juga

Kekekalan telah berubah dan kembali, tapi mereka tetap saja tak kekal

Di mana para raja yang harta rampasan perangnya

Didatangkan dari segala arah dan penjuru untuk dirinya

Di sana bersimbah darah tanpa ada kedustaan

Mereka harus datang sebagaimana mereka datang

Imam Syafii meriwayatkan, bahwa pada suatu hari Umar berada di lembah Mihsar, lalu dia berkata:

Engkau pergi sementara hatimu tak tenang

Karena meninggalkan agama Nasrani

Sepenggal syair itu ditujukan kepada seorang Nasrani berasal dari negeri Najran yang memeluk Islam dan pergi menunaikan ibadah haji.

Dia lalu bertanya kepada seorang wanita bijak keturunan Arab di hadapan Umar.

"Pemandangan seperti apakah yang indah?"

Wanita itu menjawab, "Istana putih yang terhampar di taman hijau."

Umar juga pernah melantunkan sebuah syair kepada Udai bin Zaid.

Seperti dua warna gading hajah yang ada di mihrab-mihrab

Atau bagaikan warna putih yang berkilau di taman bunga

sumber : Sang Legenda Umar bin Khattab / Yahya bin Yazid Al Hukmi Al Faifi
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement