REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Mantan gelandang Barcelona, Xavi Hernandez, mengungkapkan bahwa dirinya menolak tawaran untuk menggantikan Ernesto Valverde di Camp Nou pada Januari lalu. Valverde dipecat oleh raksasa Katalan tersebut setelah serangkaian performa buruk. Barca pun akhirnya menunjuk Quique Setien setelah mencari beberapa nama besar, tetapi tak berhasil.
Meskipun menyandang status sebagai legenda Barca, Xavi--yang kini menjadi manajer klub Qatar al-Sadd--yakin masih butuh pengalaman manajerial yang lebih panjang sebelum kembali ke Camp Nou. "Pada Januari itu bukan momen yang tepat. Saya melakukan pembicaraan dengan (Eric) Abidal dan (Oscar) Grau dan sebuah penawaran besar. Namun, itu bukan waktu yang tepat," ungkap Xavi, dalam pembicaraannya dengan mantan rekan setimnya di Barca, Samuel Eto'o, melalui Instagram, dikutip dari Sportsmole, Selasa (5/5).
Xavi mencetak 85 gol dari 767 penampilan untuk Barca. Kapten Barca kala meraih treble tahun 2015 itu memenangi delapan gelar Liga Spanyol dan empat Liga Champions. Setelah memutuskan hengkang dari Barca, Xavi mengakhiri kariernya di al-Sadd sebelum akhirnya ditunjuk sebagai manajer. Melihat kepiawaian Xavi di al-Sadd, Blaugrana pun tertarik untuk mengujinya di panggung lebih besar.
Namun, mantan pemain tim nasional Spanyol itu tak tergiur untuk melesatkan kariernya dalam waktu singkat. "Saya butuh pengalaman lebih banyak lagi. Melatih Barcelona merupakan mimpi saya. Saya ingin melakukannya suatu hari nanti. Saya sudah katakan beberapa kali," ucap Xavi.