Selasa 05 May 2020 10:51 WIB

30 Persen Daerah akan Alami Kemarau yang Lebih Kering

Presiden meminta petani mempercepat musim tanam dengan manfaatkan curah hujan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Pekerja menanam bibit padi di Pucangrejo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat (17/4). Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, berdasarkan prediksi dari BMKG, 30 persen wilayah yang masuk zona musim akan mengalami kemarau yang lebih kering dari biasanya sehingga petani diimbau segera mulai tanam.
Foto: ANTARA /Siswowidodo
Pekerja menanam bibit padi di Pucangrejo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat (17/4). Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, berdasarkan prediksi dari BMKG, 30 persen wilayah yang masuk zona musim akan mengalami kemarau yang lebih kering dari biasanya sehingga petani diimbau segera mulai tanam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, berdasarkan prediksi dari BMKG, 30 persen wilayah yang masuk zona musim akan mengalami kemarau yang lebih kering dari biasanya. Kondisi ini harus diantisipasi karena akan berdampak pada ketersediaan serta stabilitas harga bahan pangan.

Apalagi, tambahnya, Organisasi Pangan dan Pertanian dunia (FAO) juga telah memperingatkan mengenai potensi terjadinya krisis pangan dunia. Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka rapat terbatas antisipasi dampak kekeringan terhadap ketersediaan bahan pokok di Istana Merdeka, Selasa (5/5).

Baca Juga

“Urusan yang berkaitan dengan musim kemarau betul-betul harus kita hitung benar-benar. Karena berdasarkan prediksi dari BMKG, 30 persen wilayah-wilayah yang masuk zona musim ke depan akan mengalami kemarau yang lebih kering dari biasanya,” jelas Jokowi.

Jokowi menekankan agar stok dan stabilitas harga pangan tak terganggu. Karena itu, ia menginstruksikan agar menyiapkan ketersediaan air di daerah sentra produksi pertanian.

Presiden juga meminta agar petani mempercepat musim tanam dengan memanfaatkan curah hujan yang masih ada saat ini. Karena itu, ketersediaan sarana pertanian pun harus disiapkan seperti bibit dan pupuk dengan harga yang terjangkau. Selain itu, pemberian stimulus ekonomi untuk para petani juga dimintanya agar lebih diperdalam kembali.

Untuk menjaga harga gabah dari petani menjadi lebih baik, Jokowi juga meminta Bulog agar membeli gabah langsung dari petani.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement