Selasa 05 May 2020 11:45 WIB

Loyalis Amien Rais Benarkan Hanafi Mundur dari PAN

Dalam surat, Hanafi disebutkan mundur dari kepengurusan DPP PAN hingga anggota DPR.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Hanafi Rais.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Hanafi Rais.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hanafi Rais menyatakan mundur dari kepengurusan Partai Amanat Nasional (PAN) dan posisi ketua fraksi di DPR. Hal ini dibenarkan oleh loyalis Amien Rais, Muhammad Asri Anas.

"Saya sudah konfirmasi sama Hanafi. Benar beliau mundur seperti di surat," ujar Asri saat dikonfirmasi, Selasa (5/5).

Baca Juga

Pengunduran diri Hanafi itu diketahui tertera dalam surat pengunduran diri tertanggal 5 Mei 2020. Surat tersebut ditandatangani olehnya langsung di atas materai.

"Bersama surat ini, saya menyatakan mengundurkan diri dari kepengurusan DPP PAN 2020-2025, dari ketua Fraksi PAN DPR RI, dan dari anggota DPR RI Fraksi PAN 2019-2024," ujar Hanafi lewat surat pengunduran dirinya, Selasa (5/5).

Dalam surat tersebut, Hanafi menjelaskan bahwa PAN telah melewati Kongres V yang penuh kekerasan dan mencoreng wajah partai. Padahal, forum lima tahunan tersebut seharusnya menjadi momentum untuk memperbaiki partai.

"Saya menilai PAN melewatkan momentum di atas untuk memperbaiki diri lebih bijaksana dalam berorganisasi dan bersikap," ujar Hanafi.

Menurut dia, kecenderungan melakukan konformitas terhadap kekuasaan bukanlah sikap yang adil. Padahal, banyak kader dan simpatisan menaruh harapan PAN menjadi antitesis dari pemegang kekuasaan.

Namun, dalam surat tersebut, Hanafi tak menjelaskan secara jelas alasan pasti ia mundur dari PAN. Pada akhir suratnya, ia hanya menyampaikan permintaan maaf atas segala kekurangannya. "Hanya ridha Allah yang saya tuju. Mohon maaf lahir dan batin atas segala kekurangan saya. Semoga Allah mengampuni dosa dan kesalahan saya dan kita semua," ujar Hanafi.

DPP PAN diketahui tengah melaksanakan rapat kerja nasional (rakernas) secara virtual pada Selasa (5/5). Ada tiga agenda yang akan dibahas dalam forum tersebut.

Pertama, penjabaran hasil kongres dalam bentuk program kerja pemenangan pemilu. Kedua, rakernas akan merumuskan dan menetapkan kebijakan partai dalam setahun sebagai bagian dari penjabaran hasil kongres. Terakhir, rakernas menetapkan perubahan peraturan partai di antaranya yang terkait dengan perkaderan serta permusyawaratan di wilayah, daerah, cabang, dan ranting.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement