REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Musik Bens Leo mengatakan musisi campur sari, Didi Kempot, ternyata naik panggung hampir setiap hari. Bahkan dalam sehari, almarhum bisa manggung selama dua kali.
Jadwalnya yang sangat padat disebut Bens Leo sebenarnya tidak baik bagi kesehatannya. Didi diduga terlalu memforsir tenaganya.
“Sejak lama, tepatnya empat bulan yang lalu, saya bertemu dengan Sruti Respati (penyanyi asal Solo), akhir tahun 2019. Dia pernah manggung dengan Mas Didi Kempot dan kenal dengan teman-teman Mas Didi Kempot. Frekuensi manggungnya kencang sekali, pernah dalam hitungan bulan itu bisa 30 kali manggung, ada jedanya memang hari minggu. Ada yang sehari dua kali,” ungkapnya ketika diwawancara Republika.co.id, Selasa (5/5).
Menurutnya, hal ini tidak baik untuk kesehatan Didi Kempot. Karena, manusia memiliki keterbatasan kemampuan menyanyi dengan baik dalam satu hari.
Penyanyi harus ada istirahatnya. Walaupun bernyanyi nampak sederhana, naik panggung dan bertemu dengan penggemar, terasa menyenangkan namun perlu ada batasan.
Bens beralasan Didi harus mengeluarkan suara dengan teknik yang baik. Sehingga ia harus berlatih terus dan beristirahat.
Bens Leo mengaku tidak pernah mendengar kabar sakitnya Didi Kempot. Bahkan saat manggung pun ia sangat ceria dan penuh tawa.
Apalagi kalau sudah menghadapi sobat ambyar. “Hari ini meninggal, semua orang kaget,” katanya.
Ia menambahkan kepergian Didi menambah kesedihan dunia musik Tanah Air. Dalam waktu tidak sampai dua bulan, Indonesia kehilangan empat musisi top, Glenn Fredly, Andy Ayunir, Erwin Prasetya dan Didi Kempot.
“Saya kira, kita benar-benar prihatin, sekaligus duka yang besar untuk industri musik Indonesia, kehilangan yang besar.”