REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI -- Finlandia akan mencabut sejumlah aturan pembatasan sosial mulai 1 Juni. Pencabutaan tersebut mengizinkan restoran kembali buka secara bertahap, dan membuka kembali fasilitas umum seperti perpustakaan, bioskop, dan sarana olahraga.
Larangan untuk mengadakan pertemuan juga akan diperlonggar dengan maksimal 10 sampai 50 orang pada hari yang sama. Namun, pemerintah masih akan menetapkan aturan kedaruratan.
Menteri Dalam Negeri Finlandia, Maria Ohisalo, mengatakan, perjalanan untuk urusan penting, misalnya terkait pekerjaan, dari negara-negara di wilayah Schengen, Eropa, akan diperbolehkan mulai 14 Mei. Sementara itu, pertandingan dan kompetisi olahraga profesional akan kembali berlangsung pada 1 Juni dengan aturan khusus, di antaranya pembatasan jumlah penonton, kata pihak pemerintah tanpa memberi keterangan lebih lanjut.
Perdana Menteri Sanna Marin, mengatakan, tingkat reproduksi penyakit, dikenal dengan RO, turun 0,8 poin pada beberapa hari terakhir, artinya tingkat penularan mulai menyusut. Otoritas kesehatan di Finlandia mencatat per Senin 5.327 orang positif COVID-19 dan 240 di antaranya meninggal dunia.
"Kami telah berhasil menahan penyebaran epidemi di Finlandia untuk saat ini sehingga ada kemungkinan untuk mengalihkan aturan pembatasan ke strategi pengujian, pelacakan,isolasi, dan perawatan," kata Marin saat jumpa pers, melansir reuters, Selasa (5/5).
Finlandia tidak memberlakukan aturan karantina yang ketat atau jam malam selama pandemi COVID-19. Otoritas setempat juga membolehkan penduduknya berolahraga di luar rumah dengan bebas, mengingat negara itu memiliki tingkat kepadatan penduduk yang rendah.
Namun, pemerintah meminta masyarakat menjaga jarak aman satu sama lain saat berada di luar ruangan. Beberapa pembatasan masih akan tetap berlaku di Finlandia, di antaranya termasuk larangan berkunjung ke unit perawatan orang lanjut usia dan imbauan tidak berpergian ke luar negeri untuk urusan kurang mendesak.