REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih mengirimkan memo ke komite Kongres Amerika Serikat (AS). Memo tersebut mengatakan tidak ada anggota gugus tugas virus corona yang dapat setuju bersaksi di Capitol Hill kecuali undangan tersebut disetujui oleh kepala staf presiden.
House of Representative tengah mengumpulkan informasi dalam penyelidikan tentang respons pemerintah Presiden Donald Trump terhadap pandemi virus corona. Memo itu dikirimkan setelah Gedung Putih menghalangi pakar penyakit menular pemerintah Anthony Fauci bersaksi dihadapan panel House yang dikuasai Demokrat.
Memo yang dilihat kantor berita Associated Press pada Senin (4/5) juga membatasi jumlah pejabat yang menangani pandemi untuk datang ke Capitol Hill. Alasannya 'tingginya permintaan staf dan sumber daya pejabat kesehatan di tengah krisis yang luar biasa ini'. Salah seorang pejabat tinggi pemerintahan Trump mengatakan anggota gugus tugas virus corona bekerja tanpa henti dan harus fokus pada pekerjaan mereka.
"Bukan bersiap untuk sidang empat jam beberapa kali dalam sepekan," kata pejabat yang tidak disebutkan namanya itu, Selasa (5/5).
Pemimpin House dan Senat dari Partai Demokrat mengkritik langkah tersebut. Ketua Senat Partai Demokrat Chuck Schumer mengatakan Trump harus belajar memberangus sains dan kebenaran hanya akan memperpanjang krisis kesehatan publik dan ekonomi yang sedang terjadi.
"Presiden gagal menerima kebenaran dan lalu hasratnya untuk menyembunyikannya. Salah satu alasan utama mengapa kami jauh tertinggal dibandingkan negara lain dalam menghadapi momok ini," kata Schumer.
Di stasiun televisi CNN, Ketua House of Representative Nancy Pelosi mengatakan undang-undang anggaran terkait pandemi akan dimulai di House dan para anggota parlemen harus berkonsultasi dengan pemerintah. Pelosi mengatakan kepala staf Gedung Putih Mark Meadows tahu anggota parlemen akan mendorong kebenaran dan Gedung Putih 'mungkin takut dengan kebenaran'.
"Sebenarnya mereka mengatakan 'kami terlalu sibuk berada di televisi untuk datang ke Capitol Hill', adalah urusan yang sudah biasa bagi mereka," kata Pelosi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika