REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia musik Indonesia berduka. Legenda campur sari, Didi Kempot meninggal dunia pada Selasa (5/5) pagi dalam usia ke-53 tahun.
Kabar ini mengagetkan pecinta musik Tanah Air, khusunya penggemar Didi Kempot. Salah satu sosok yang merasa kehilangan atas kepergian Didi Kempot adalah pemain Persija, Tony Sucipto.
Pemain yang dapat tampil di berbagai posisi ini mulai tertarik mendengarkan lagu Didi Kempot saat viral tahun lalu. Lagu cendol dawet yang meledak membuat Tony mulai mendengarkan lagu-lagu Jawa.
"Ternyata enak didengar," kata dia dikutip dari laman resmi Persija. "Kepergian almarhum tentu membuat kita semua sedih karena saat ini lagu-lagu bernuansa Jawa semakin digemari. Pasti sangat kehilangan bagi sobat ambyar."
Didi Kempot mendapatkan julukan The Godfather of The Broken Heart. Julukan itu disematkan karena Didi kerap melantunkan lagu bertemakan patah hati atau ambyar.
Jenazah penyanyi bernama asli Dionisius Didi Prasetyo itu dimakamkan di tempat kelahirannya di Dukuh Pentuk Pelem, Desa Kendal, Kecamatan Majasem, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Selasa siang.
Jenazah pencipta lagu "Pamer Bojo" yang sudah dihafal banyak masyarakat tersebut, dibawa dengan mobil jenazah dari Polresta Surakarta, Mobil jenazah berangkat dari Rumah Sakit Kasih Ibu Solo menuju Kabupaten Ngawi, Jatim, sekitar pukul 11.40 WIB.
Eko Guntur, adik bungsu Didi Kempot mewakili pihak keluarga mohon doa untuk kakaknya itu ke alam baka. "Jika kakaknya ada kesalahan baik yang disengaja maupun tidak mohon, dimaafkan sebesar-besarnya. Kami juga memohon kakak saya didoakan agar almarhum diberikan tempat yang baik," kata dia