Selasa 05 May 2020 14:41 WIB

ACT Luncurkan Gerakan 'Satu Bantu Satu'

ACT tidak ingin ada orang yang tidak bisa makan dan dibiarkan hidup dalam kelaparan

Rep: fuji eka permana/ Red: Hiru Muhammad
Aksi Cepat Tanggap (ACT) meluncurkan gerakan
Foto: Fuji E Permana
Aksi Cepat Tanggap (ACT) meluncurkan gerakan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Aksi Cepat Tanggap (ACT) meluncurkan gerakan 'Satu Bantu Satu' bersama para ulama di Kantor ACT, Menara 165, Jakarta pada Selasa (5/5). Melalui gerakan ini ACT menginspirasi dan mengajak semua orang menjadi bagian dari gerakan satu orang membatu satu orang.  

Presiden ACT, Ibnu Hajar menyampaikan, kalau para dermawan tidak memiliki waktu untuk berinteraksi dengan masyarakat sekitar karena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Maka bisa berdonasi melalui Indonesiadermawan.id. Kalau donasi itu diperuntukkan untuk zakat fitrah maka akan dimasukkan dalam program pemberian bantuan pangan.

"Kalau donasi untuk gerakan satu bantu satu, bisa juga disalurkan melalui Indonesiadermawan.id ini bagi mereka yang ingin berbagi tapi kondisinya tidak memungkinkan karena PSBB," kata Ibnu kepada Republika di Menara 165, Selasa (5/5).

Ia menyampaikan, kalau para dermawan mau langsung datang ke rumah orang yang membutuhkan bantuan juga bisa. Bila para dermawan memberikan sepiring makanan atau beras, ACT berharap difoto dan diunggah di media sosial. Kemudian sampaikan ke masyarakat ini adalah gerakan satu orang bantu satu orang. Orang yang mempublikasikan kebaikan dalam gerakan satu bantu satu, Insya Allah bukan bagian dari riya. Karena tujuannya untuk menginspirasi dan mengajak semua orang di Indonesia untuk ikut gerakan satu orang membantu satu orang.

"Jadi yang mau membantu langsung silahkan, yang mau lewat ACT silahkan, setiap bantuan yang diberikan bentuknya beras sebanyak 5 kg atau sekitar Rp 60 ribu, kami akan antarkan beras dan akan kami layani 24 jam melalui humanity care line di 0800-1165-228," ujarnya.

Ibnu menyampaikan, setiap saat orang bisa telepon ke humanity care line untuk berbagi dan meminta bantuan. Sebab kebutuhan pangan sangat mendesak sehingga tidak bisa menunggu besok. Kapan saja mereka membutuhkan, ACT siapa melayani.

Ia menambahkan, hari ini data kemiskinan yang ada sudah tidak bisa dijadikan acuan lagi. Tiga bulan yang lalu masyarakat tercatat sebagai orang yang mampu, tapi hari ini mereka menjadi tidak punya penghasilan.

"Kita sedih ketika ada orang tengah malam menukar kipas angin dengan beras agar bisa makan, maka alhamdulillah atas izin Allah lembaga ini membuat program humanity care line sebuah layanan 24 jam yang diresmikan Gubernur DKI Jakarta," kata Ibnu.

Ia menyampaikan, humanity care line melayani 10 ribu lebih orang. ACT berharap humanity care line akan berkembang ke Jabodetabek dan Jawa Barat serta semua wilayah. ACT tidak ingin ada orang yang tidak punya makanan dan dibiarkan hidup dalam kelaparan.

Agan Dirgantara (34 tahun) petugas humanity care line menyampaikan bahwa banyak cerita menyedihkan dari masyarakat yang meminta pertolongan. Hari ini dia sudah melayani 38 telepon dari masyarakat yang membutuhkan bantuan. Ia bercerita, ada seorang ibu dari daerah Jakarta Utara menelepon untuk meminta bantuan. Untuk verifikasi data pun ibu ini dibantu tetangganya yang ada di sana melalui gawai.

"Ibu dan suaminya ini bersama empat orang anaknya yang masih kecil, paling besar anaknya berusia 8 tahun, mereka tinggal di gubuk dekat pembuangan sampah," kata Agan kepada Republika di sela-sela tugasnya menerima telepon dari masyarakat.

Ibu tersebut bercerita bahwa suaminya kehilangan pekerjaan karena terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Biasanya setelah kerja suami menjadi supir ojek online, tapi sekarang ada PSBB sehingga tidak bisa mendapatkan penghasilan dari sana.

 

Peluncuran gerakan satu bantu satu dengan tegar bersama ulama selamatkan bangsa dihadiri sejumlah ulama. Di antaranya Ustaz Bobby Herwibowo, Ustaz Fadlan Garamatan, Ustaz Haikal Hassan, Ustaz Amir Faishol, dan lain-lain. Para ulama mendukung dan mengajak masyarakat menjadi bagian dari gerakan satu orang bantu satu orang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement