Selasa 05 May 2020 15:35 WIB

Gubernur Erzaldi Bagi Tips Jadi Entrepreneur Sejati

Jujur dan disiplin keras merupakan salah satu kunci kesuksesan entrepeneur sejati

Gubernur Erzaldi Rosman melalui vidcon dalam rangka memberikan motivasi kepada siswa-siswi kelas XI SMA dan SMK se-Babel, agar memiliki strategi menjadi seorang entrepreneur sejati.
Foto: istimewa
Gubernur Erzaldi Rosman melalui vidcon dalam rangka memberikan motivasi kepada siswa-siswi kelas XI SMA dan SMK se-Babel, agar memiliki strategi menjadi seorang entrepreneur sejati.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Menjadi sukses bukanlah seperti membalikkan telapak tangan. Sukses pun bukan hanya mengenai nilai yang cemerlang di sekolah. Kesempatan untuk menjadi sukses pun dapat diraih oleh semua orang melalui berbagai kebiasaan. Untuk menjadi sukses, tentu ada kiat-kiatnya.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Erzaldi Rosman melalui vidcon dalam rangka memberikan motivasi kepada siswa-siswi kelas XI SMA dan SMK se-Babel, agar memiliki strategi menjadi seorang entrepreneur sejati.

Jujur dan disiplin keras merupakan salah satu kunci kesuksesan. Gubernur Erzaldi mengatakan, meskipun memiliki nilai yang tinggi tetapi tidak jujur dan disiplin, maka menjadi kurang berarti.

“Kejujuran dan disiplin diperlukan, karena saat terjun ke masyarakat, hal tersebut sangat diperlukan dibanding nilai di atas kertas,” ujarnya.

Selain itu, mudah bergaul untuk membentuk koneksi atau jaringan. Banyak hal yang bisa didapat dari hubungan baik dengan orang lain, karena rezeki bisa datang dari sebuah hubungan yang terjalin baik.

Gemar bersedekah, dan berbuat baik juga diperlukan, untuk membentuk karakter yang baik, dapat memberikan ketenangan dan juga akan mengundang rezeki.

“Orang meskipun pinter, tapi kalau tidak mudah bergaul, dan tidak bersedakah hidupnya menjadi tidak tenang,” kata Gubernur.

Menurut Gubernur Erzaldi, tanpa kita sadari bersedekah itu mengundang rezeki. Dengan semakin banyak memberi, maka akan semakin banyak menerima rezeki. Bersedekah pun dapat menghindarkan diri dari kesusahan, penyakit, dan berbagai manfaat dahsyat lainnya dalam kehidupan.

Bentuk sedekah tidak harus berupa uang, namun dapat dimulai dari hal-hal sederhana, seperti cara menolong orang di jalan, menolong orang tua, dan tersenyum juga termasuk sedekah.

Berbuat kebaikan juga menjadi adalah bagian cara menjadi sukses. Dalam melakukan kebaikan, perlu dilatih sejak dini, karena karakter seseorang terbentuk sejak kecil. 

Selanjutnya adalah perlunya dukungan pendamping. Karena pendamping merupakan mentor untuk menggiring kita ke arah yg lebih baik.

“Ketika kita ragu atau keliru, pendamping dapat meluruskan kembali langkah kita. Pendamping ini bisa berupa teman, orang lain, atau orang tua kita sendiri,” ungkap Gubernur Erzaldi.

Banyak membaca buku juga dapat menjadi pendamping yang baik untuk membentuk karakter. Seperti buku-buku orang sukses. Dengan membaca buku mereka, akan menambah wawasan dan dapat mengikuti jejak mereka yang telah lebih dulu mengecap kesuksesan.

Budaya kerja keras juga perlu dimiliki untuk menjadi sukses. Terbiasa bekerja keras akan mengubah sikap manja seseorang. Apabila selalu menerima uluran tangan tanpa berusaha, maka untuk kedepannya akan memengaruhi etika kerja di masyarakat.

Gubernur Erzaldi mengingatkan, bahwa dalam menggunakan fasilitas dari orang tua boleh saja, namun jangan berlebihan, karena dapat memengaruhi cara para siswa dalam menangkap masa depan. 

“Sikap kerja keras ini perlu dipupuk. Kurangi kemanjaan dan ketergantungan terhadap fasilitas orang tua. Usahakan untuk dapat menyediakan sendiri,” ujarnya memotivasi.

Gubernur Erzaldi juga menyarankan agar memulai pekerjaan dengan cara mencintai dan menyukai pekerjaan yang dilakukan. Karena kecintaan pada apa yang dikerjakan akan membuat seseorang terpacu dan bersemangat untuk meraih yang lebih.

Sikap Kepemimpinan juga perlu dimiliki yang juga harus dilatih sejak dini. Setiap manusia, pada dasarnya akan menjadi menjadi pemimpin, setidaknya menjadi pemimpin dalam keluarga. Untuk melatih dan membentuk karakter kepemimpinan, dapat dibentuk dengan rajin mengikuti berbagai organisasi, seperti : Paskibra, Pramuka, PMR, Osis dan lain sebagainya.

Untuk memiliki kehidupan yang lebih baik, juga bisa dengan kompetitif. Tentunya bukan dengan cara-cara menjatuhkan orang lain dalam berkompetisi. 

“Berkompetisilah dengan cara-cara yang beretika, kemudian sopan santun juga harus dijaga. Jangan menjelekkan orang untuk menjadi terkenal, atau terlihat baik baik, baik dengan tangan sendiri maupun menggunakan tangan orang lain. Menangkan kompetisi dengan cara yang elegan. Jangan iri dengki, karena hidup ini adalah kompetisi. Apabila kalah, jangan lakukan tindakan yang tidak terpuji,” pesannya.

Terakhir, Gubernur Erzaldi menyampaikan tentang kemampuan menjual ide. Dalam menjadi entrepreneur, sebuah ide adalah hal yang paling berharga. Karena untuk memiliki ide tidaklah mudah.

“Memiliki ide tidak lah mudah, sehingga terkadang yang mahal bukan lah produk, namun idenya. Sekecil apapun ide nya, apabila besar manfaat nya untuk orang banyak, maka akan lebih berharga,” ujarnya.

Melakukan semua hal tersebut, merupakan langkah dan bagian yang tidak terpisahkan untuk menjadi seorang entrepreneur sejati. Maka dari itu, kondisi dan karakter yang dimulai selama belajar di sekolah akan mendukung langkah para pemuda ke depannya untuk menggapai kesuksesan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement