REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan Uni Eropa akan mengajukan proposal kepada Majelis Kesehatan Dunia untuk menyerukan penyelidikan independen asal-usul virus corona baru penyebab Covid-19. Menurut dia, Majelis akan mempertimbangkan usulan tersebut pada 18 Mei mendatang.
Morrison mengungkapkan, dia telah menulis kepada semua pemimpin negara anggota G20. Hal itu merupakan upaya untuk menjaring dukungan penyelidikan independen Covid-19.
"Yang benar-benar penting adalah bahwa kami memiliki ulasan yang tepat, tinjauan independen yang melihat ke sumber dari hal-hal ini secara transparan," kata Morrison pada Selasa (5/5), dikutip laman BNN Bloomberg.
Morrison mengatakan seruannya untuk melakukan penyelidikan independen tentang asal-usul virus corona penyebab Covid-19 logis serta masuk akal. Hal itu tidak dimaksudkan menargetkan negara tertentu.
Morrison mengungkapkan seruannya bukan sebuah upaya untuk mengkritik China. “Apa yang dikejar Australia tidak ditargetkan,” kata dia kepada awak media di Canberra, Rabu (29/4).
Dia menekankan bahwa negaranya akan terus mendesak untuk peninjauan virus corona. “Ini adalah virus yang telah merenggut lebih dari 200 jiwa di seluruh dunia. Itu telah mematikan ekonomi global. Implikasi dan dampaknya luar biasa. Sekarang tampaknya sepenuhnya masuk akal dan arif bahwa dunia ingin memiliki penilaian independen,” ujar Morrison.
Seruan Morrison untuk melakukan penyelidikan independen terkait asal-usul virus corona telah memperburuk hubungan bilateral Australia-China. Beijing menganggap Australia membuntuti langkah Amerika Serikat (AS) dalam melancarkan serangan politik terhadapnya.