REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan bintang Liverpool pada era 1980-an, Graeme Sousness dapat memahami alasan klub-klub Liga Primer Inggris berjuang melanjutkan Liga Primer Inggris. Termasuk soal menentang menyelesaikan musim 2019/2020 di tempat netral.
Klub Liga Primer berkomitmen untuk melanjutkan musim bahkan jika menggunakan 8-10 tempat netral untuk memainkan laga tersisa. Tempat yang digunakan pun akan melewati sertifikasi keselamatan dan pesetujuan polisi. Namunm, Sousness menyebut akan sulit jika Liga Primer diselesaikan di tempat netral.
Menurutnya, sulit untuk menyetujui keputusan itu karena orang-orang ingin menjaga rumahnya sendiri. Termasuk, orang-orang yang tinggal di wilayah tempat netral tempat berlangsungnya pertandingan.
"Jika klub menolaknya, itu karena mereka merasa hanya memiliki kesempatan lebih sedikit untuk bertahan di Liga Primer," kata Sousness dikutip dari Sky Sports, Selasa (5/5).
Dia tahu klub harus bisa meraup keuntungan yang ada di depan mata. Mantan pelatih Southampton ini mencontohkan Brighton Hove and Albion yang masih memiliki lima pertandingan kandang bisa bermain di Amex sebagai keuntungan.
"Saya pikir ini akan sangat sulit. Jika itu dari pemungutan suara, akan sangat sulit untuk mendapatkannya. Ini menyangkut masalah uang, kami berbicara tetang Liga Primer yang dibanjiri uang, tapi ini benar-benar mengkhawatirkan, beberapa klub Liga Primer bisa berada di kesulitan keuangan," katanya.
Sebelumnya, Liga Primer mengumpulkan klub untuk melakukan diskusi pemilihan stadion. Ini sebagai salah satu cara menyelesaikakn pertandingan yang tersisa musim ini. "Bukan hanya mereka yang tidak memiliki anggaran besar, tapi ada beberapa klub besar yang berjuang karena pengeluaran yang mereka miliki. Jika anda menghabiskan lebih banyak daripada yang anda dapatkan, pada akhirnya itu menjadi masalah," kata musuh Paul Pogba ini.