Selasa 05 May 2020 17:40 WIB

Menhan Siap Beli 1.000 Vent-I Karya Dosen ITB

Bangsa Indonesia kalau krisis atau kepepet bisa membuat ventilator.

Menhan Prabowo Subianto bersama inisiator Vent-I Syarif Hidayat di kantor Kemenhan, Jakarta, Selasa (5/5).
Foto: Dok Kemenhan
Menhan Prabowo Subianto bersama inisiator Vent-I Syarif Hidayat di kantor Kemenhan, Jakarta, Selasa (5/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto membeli Ventilator Indonesia (Vent-I) karya dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) Syarif Hidayat. Menurut Prabowo, ventilator karya alumni ITB tersebut sangat strategis untuk membantu pasien Covid-19 agar bisa sembuh. Dia sangat berbangga hati, ternyata ada anak bangsa yang mampu membuat ventilator, yang saat ini sangat dibutuhkan berbagai rumah sakit.

Menurut Prabowo, ventilator menjadi alat yang paling dibutuhkan semua negara di dunia, lantaran pandemi Covid-19. "Jadi ventilator ini di dunia harganya sedang luar biasa, bisa saya katakan menggila, pada awalnya harganya 6.000 dolar AS, meningkat 8.000 dolar, sekarang belasan ribu dolar, bahkan kadang tidak tersedia," kata Prabowo saat menerima penyerahan Vent-I dari Syarif Hidayat di Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta, Selasa (5/5).

Menurut Prabowo, beruntung Indonesia memiliki patriot yang merupakan alumni ITB yang mampu memproduksi ventilator lokal. Dia mengaku, mendapat informasi biaya produksi Vent-I di bawah 1.000 dolar AS atau kurang Rp 15 juta. Menurut Prabowo, beberapa rumah sakit saat ini sangat membutuhkan ventilator untuk membantu penyembuhan pasien corona.

Untuk itu, pihaknya siap memesan 1.000 Vent-I karya Syarif Hidayat untuk dibagikan ke rumah sakit yang berafiliasi dengan Kemenhan dan TNI, yang saat ini sangat membutuhkan ventilator. "Tapi saya juga dapat laporan beberapa hari lagi mereka akan berhasil membuat ventilator lebih canggih lagi. Harganya lebih mahal, tapi tak semahal di luar negeri, harganya Rp 25 juta, di luar negeri bisa ratusan juta," kata mantan panglima Kostrad itu.

Prabowo pun memuji Syarif Hidayat yang bisa membuat alat yang menjadi solusi dalam merawat pasien Covid-19. Dengan produksi Vent-I secara massal, sambung dia, hal itu dapat meningkatkan optimisme dan mengurangi rasa takut, serta panik, karena cukup vital dalam membantu proses penyembuhan pasien Covid-19. "Bangsa kita kalau krisis atau kepepet bisa bikin ini. Saya bangga, produksi Anda bisa terbeli semua," kata Prabowo.

Inisiator Vent-I Syarif Hidayat menuturkan, pihaknya pada tahap awal bisa memproduksi 600 ventilator yang dananya berasal dari bantuan masyarakat. Semua ventilator itu dihibahkan ke berbagai rumah sakit yang membutuhkan, termasuk rumah sakit di bawah Kemenhan. Syarif pun mengungkapkan, dalam waktu dua pekan lagi, produksi 600 ventilator bisa direalisasikan untuk diserahkan ke Kemenhan.

"Alat ini kami persembahakan ke prajurit, dengan ini saya berharap dokter dan tenaga medis, dan tenaga lain bisa memenangi perang dalam pandemi Covid-19, dan bangsa kita bisa keluar dari masalah, dan masyarakat bisa kembali hidup normal secara bermartabat," kata dosen teknik elektro dan informatika ITB tersebut.

Syarif menegaskan, dengan pesanan 1.000 ventilator dari Kemenhan, pihaknya siap untuk memproduksi Vent-I secara massal. Dengan begitu, kebutuhan ventilator di rumah sakit di bawah Kemenhan dan TNI di seluruh Indonesia dapat terpenuhi. "Soal teknologi itu kita harus merasa miskin, kalau merasa kaya kita tinggal beli saja," ucap Syarif.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement