REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Sebanyak delapan sekolah akan menjadi tempat karantina bagi pemudik yang nekad memasuki wilayah Kabupaten Sumedang. Delapan sekolah tersebut berada di dekat Pos Cek Poin yang disiapkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumedang.
‘’Kami imbau warga Sumedang yang ada diperantauan tidak mudik. Kalau tetap nekad akan kita karantina di sekolah yang kita siapkan,’’ kata Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, yang juga Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumedang, Selasa (5/5).
Menurut Dony, para pemudik yang masuk wilayah Sumedang dan terkena razia akan langsung dikarantina selama 14 hari di delapan sekolah yang disulap menjadi tempat karantina. "Meskipun bisa mudik ke Sumedang, tapi mereka akan dirantina terlebih dulu selama 14 hari, baru bisa ke rumah keluarga di Sumedang. Karena itu lebih baik tidak mudik dariada harus dikarantina di sini,’’ ujar dia dalam siaran pers.
Dikatakan Dony, delapan sekolah sekolah yang disiakan untuk karantina yaitu SMPN 1 Jatinangor, SMPN 1 Cimanggung, SMPN 1 Tomo, SMPN 2 Wado, SMPN 2 Cibugel, SMPN 2 Jatinunggal, dan SMPN 1 Surian.
Di sekolah tersebut, kata dia, sudah disiapkan berbagai fasilitas karantina serta tim medis yang menanganinya. ‘’Seluruh petugas di Pos Cek Poin C agar mengawal pemberlakuan PSBB tahap dua yang lebih ketat, disiplin dan tegas. Setiap pelanggar PSBB akan langsung diberi sanksi hukum,’’ kata dia.