Selasa 05 May 2020 18:33 WIB

India Laporkan Kasus Baru Corona Tertinggi dalam Sehari

India melaporkan hingga 3.900 kasus baru virus corona.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Staf medis  berdoa usai mengubur  peti mati lelaki berusia 72 tahun yang meninggal karena Covid-19 di Tangmarg, sekitar 30 kilometer utara Srinagar, Kashmir, India, Sabtu (25/4).
Foto: EPA-EFE/FAROOQ KHAN
Staf medis berdoa usai mengubur peti mati lelaki berusia 72 tahun yang meninggal karena Covid-19 di Tangmarg, sekitar 30 kilometer utara Srinagar, Kashmir, India, Sabtu (25/4).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India melaporkan 3.900 kasus baru Covid-19 selama 24 jam terakhir, Selasa (5/5). Itu merupakan peningkatan kasus tertinggi yang pernah dicatat negara tersebut.

Peningkatan kasus yang signifikan terjadi seiring dengan kian masifnya uji Covid-19 yang dilakukan otoritas India. Pada Senin (4/5), terdapat lebih dari 80 ribu warga India yang menjalani tes virus corona baru.

Baca Juga

Dengan 3.900 kasus baru, saat ini total pasien Covid-19 yang ditangani India berjumlah 46.433 orang. Direktur All India Institute of Medical Sciences (AIIMS) Dr Randeep Guleria mengatakan kepada harian The Indian Express bahwa dia khawatir kurva kasus Covid-19 belum menunjukkan tren menurun.

"Sementara lockdown telah membantu meratakan kurva, kurva belum menunjukkan tren menurun. Itu adalah alasan yang memprihatinkan," kata Guleria, dikutip laman BBC.

Dia berpendapat mengatakan empat hingga enam pekan ke depan akan sangat penting dan menentukan. "Karena lockdown tidak dapat berada di sana selamanya," ujarnya.

India mulai melonggarkan lockdown yang diterapkan sejak 24 Maret. Toko-toko kembali beroperasi dan tempat-tempat kerja dibuka dengan pengurangan staf. Namun, transportasi umum tetap dilarang.

Kendati demikian, pelonggaran tak diberlakukan di daerah-daerah dengan tingkat infeksi Covid-19 yang masih tinggi. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement