Selasa 05 May 2020 19:35 WIB

Afghanistan Bagi Roti Gratis Saat Lockdown Virus Corona

Pasokan logistik di Afghanistan terhambat saat diterapkan lockdown virus corona.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
 Warga Afghanistan menunggu untuk menerima gandum gratis yang disumbangkan oleh pemerintah Afghanistan menjelang bulan puasa Ramadhan mendatang, selama karantina untuk coronavirus, di Kabul, Afghanistan, Selasa (21/4/2020).
Foto: AP/Rahmat Gul
Warga Afghanistan menunggu untuk menerima gandum gratis yang disumbangkan oleh pemerintah Afghanistan menjelang bulan puasa Ramadhan mendatang, selama karantina untuk coronavirus, di Kabul, Afghanistan, Selasa (21/4/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL — Pemerintah Afghanistan menyalurkan roti gratis untuk ratusan ribu warganya. Hal itu dilakukan menyusul terhambatnya pasokan logistik karena penerapan karantina wilayah atau lockdown. Akibatnya, harga bahan-bahan melonjak. 

Lebih dari 250 ribu warga di Kabul telah menerima sepuluh pak roti tawar per hari pada fase pertama program. Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan distribusi roti juga dilakukan di kota-kota lain karena melambungnya harga.

Baca Juga

“Situasi Covid-19 di Afghanistan dengan cepat berubah dari keadaan darurat kesehatan ke krisis pangan dan mata pencaharian,” kata Wakil Direktur Negara Program Pangan Dunia Afghanistan Parvathy Ramaswami, Selasa (5/5).

Ekonom dari Biruni Institute Omar Joya mengungkapkan, inflasi utama Afghanistan adalah 12,1 persen pada April. Sementara, inflasi makanan mencapai 27 persen, 11 persen dibanding sebulan sebelumnya. 

"Mengingat tingginya ketergantungan Afghanistan pada makanan impor dan produk non-makanan, gangguan dalam perdagangan sebagai akibat dari penutupan perbatasan dapat memiliki dampak parah pada inflasi domestik," kata Joya.

Warga Kabul, Amiran Jalazi mengungkapkan situasi yang dialami masyarakat saat ini cukup berat. Sebab selain wabah, mereka pun masih harus menghadapi konflik. 

“Seolah-olah ledakan dan serangan tidak cukup untuk membuat hidup kita sengsara, sekarang kita harus menghadapi ketakutan akan virus dan kekurangan makanan,” kata Jalazi. 

Hingga berita ini ditulis, Afghanistan memiliki 3.224 kasus Covid-19 dengan 95 korban meninggal. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement