REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Zlatan Ibrahimovic menyatakan bersedia kembali ke AC Milan meski harus menjalani karantina selama 14 hari sejak kedatangannya. La Gazzetta dello Sport, dilansir dari Football Italia, Selasa (5/5), sebelumnya melaporkan, Ibra akan menunggu tanggal pasti kapan Serie A Italia dilanjutkan.
Namun, Ibra akhirnya bersedia terbang ke Italia walapun tanggal pasti belum ditentukan. Pemain 38 tahun itu siap mengikuti protokol kesehatan Pemerintah Italia ketika tiba di Milan, seperti orang-orang yang datang dari luar negeri pada umumnya. Ibra yang sedang berada di negaranya, Swedia, dalam keadaan fit dan siap turun ke lapangan.
Namun masa depan Ibra bersama skuat Rossoneri belum jelas. Ia didatangkan Milan pada Januari lalu dan hanya dikontrak selama enam bulan. Musim ini ia mencetak empat gol dan satu assist dalam 10 pertandingan. Keberadaannya di lapangan terasa dampaknya terhadap permainan tim.
Aura bintang Ibra yang masih kuat terbukti mengangkat moral klub sebagai tim besar Italia dan Eropa di masa silam. Meski membawa dampak cukup baik kepada tim, masa depannya masih memunculkan spekulasi.
Mantan striker Manchester United itu dikabarkan tak ingin melanjutkan kariernya di Milan karena kecewa sebab klub memecat Zvonimir Boban dari Chief Football Officer. Boban adalah orang yang memiliki andil besar dalam kembalinya Ibra ke San Siro.
Pemerintah Italia sudah mencabut lockdown dan mempersilakan masyarakat beraktivitas kembali termasuk kegiatan olahraga. Meski demikian, pemerintah belum memperbolehkan klub Serie A menggelar latihan secara kelompok. Setiap klub hanya diperbolehkan melakukan latihan secara individu.
Serie A Italia juga belum jelas kapan akan kembali digelar. Pasalnya, pemerintah belum memberikan kepastian kapan pertandingan diperbolehkan untuk digelar. Sementara klub-klub Serie A menginginkan musim 2019/2020 dilanjutkan.