REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta Andri Yansah mengatakan berduka atas berpulangnya musisi campursari Didi Kempot.
"Terus terang saja bangsa Indonesia kehilangan, terutama untuk kalangan Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta karena almarhum adalah Duta K3 DKI Jakarta," kata Andri di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (5/5).
Secara umum, bangsa Indonesia pastilah merasa kehilangan dengan berpulangnya Didi Kempot. Menurut dia, faktanya musisi eksentrik ini diterima oleh berbagai lapisan kalangan, bahkan oleh penggemar jazz, penggemar pop, penggemar musik rock atau konser di universitas. Dengan pertimbangan itu juga, Disnakertrans-E DKI Jakarta menjadikan Didi Kempot Duta Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) karena menilai pelantun lagu "Stasiun Balapan" itu akan masuk juga di kalangan pekerja.
"Dengan pertimbangan itulah, Didi Kempot kita jadikan Duta K3 sehingga pada saat beliau melakukan konser, ada sedikit dia sampaikan manfaat K3. Terus terang ini adalah kesedihan kami juga," kata Andri yang juga merupakan penggemar berat Didi Kempot.
Didi Kempot meninggal dunia pada Selasa pagi (5/5). Didi Kempot wafat pada usia 53 tahun. Penyanyi yang dijuluki "The Godfather of Broken Heart" itu dikenal dengan lagu-lagu bertemakan patah hati.
Nama Didi Kempot mencuat dalam beberapa tahun terakhir terutama di kalangan anak muda. Sederet konser pun telah dilakukan oleh Didi Kempot dengan penonton anak muda.
Didi Kempot juga berencana menggelar konser akbar di Stadion Gelora Bung Karno pada 14 November 2020. Namun konser tersebut urung dilaksanakan setelah sang legenda menghembuskan nafas terakhirnya.