REPUBLIKA.CO.ID, NEWCASTLE -- Isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Arab Saudi jadi perhatian suporter Newcastle United. Namun, mereka tetap mendukung pengambilalihan Newcastle oleh perusahan Saudi, Public Investment Fund.
Hal tersebut terungkap dalam sebuah forum daring, yang melibatkan 2 ribu pendukung The Toon Army yang disponsori Newcastle United Supporter Trust (NUST).
Survei yang dipublikasikan oleh NUST, yang punya lebih dari 10 ribu anggota, menunjukan 96,7 persen mengatakan mereka setuju 'kekuasaan' Mike Ashley selama 13 tahun diambil alih oleh perusahaan Arab Saudi. ''Saya merasa ada sedikit konflik. Walaupun kami tidak bertanggung jawab apa yang terjadi (di Arab Saudi), kami harus menerima kami diambil (alih) oleh Arab Saudi dan masalah yang mengikutinya,'' ucap salah seorang suporter, Greg Morrison, dikutip dari BBC, Rabu (6/5).
Ia berharap fan Newcastle tidak menghakimi apa yang terjadi di Arab Saudi. Walaupun dirinya tidak menampik kalau memang ada masalah yang sampai saat ini jadi perdebatan.
A PHP Error was encountered
Severity: Notice
Message: Undefined index: sport
Filename: helpers/all_helper.php
Line Number: 4248
Anggota dewan NUST Greg Tomlison mengakui, tak mungkin berpesta soal kepergian Mike Ashley sementara masih ada kekhawatiran masalah hak asasi manusia. ''Perasaan itu tidak secara ekslusif berganti,'' jelasnya.