Rabu 06 May 2020 10:58 WIB

Pandemik Cetak Sejarah Baru Bagi Oscar

Oscar harus mengubah aturan kompetisi yang sudah ada hampir seabad lalu.

Nora Azizah
Foto: istimewa
Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Nora Azizah*)

Pandemik Covid-19 memang sudah berdampak ke seluruh sektor bisnis, tak terkecuali perfilman. Di seluruh dunia, bioskop ditutup dan proses shooting dihentikan. Dampaknya sangat kuat melumpuhkan perputaran bisnis film.

Namun siapa sangka, pandemik ini justru mencetak sejarah baru bagi Oscar. Hampir satu abad berlangsung, Academy Awards mengubah aturan main sebuah film bisa masuk dalam kompetisi.

Sebelumnya, syarat sebuah film bisa dipertimbangkan menjadi pemenang Academy  Awards, film harus diputar selama tujuh hari di bioskop Los Angeles, Amerika Serikat (AS). Sebab, keberhasilan film bisa terasa ketika menontonnya langsung di bioskop.

Tutupnya bioskop membuat banyak film tidak lagi diputar di layar lebar. Rumah produksi menunda, hingga mencari cara lain agar filmnya tetap laris.

Beberapa film akhirnya terpaksa tayang perdana melalui paltform streaming. Perilisan film secara streaming salah satunya dilakukan Disney melalui platformnya Disney+.

Pandemik membuat Academy of Motions Pictures and Sciences (AMPAS) tak bisa berbuat apa-apa. Pasalnya, bila tak mempertimbangkan hal ini, tidak banyak film yang bisa diputar di dalam bioskop. Tak hanya itu, dunia pun tak tahu kapan pandemik ini akan berakhir.

Peralihan layar bioskop ke streaming mau tak mau membuat Oscar mengubah peraturannya. Dengan demikian, pada Oscar 2021 mendatang, film yang dirilis pertama kali hingga yang tak sempat masuk bioskop, boleh tetap bertanding di Academy Awards.

Pihak Oscar mengecualikan kondisi tersebut hanya untuk film-film yang dirilis secara streaming pada 2020. Keputusan yang dibuat tim AMPAS memang tak bisa disalahkah atau ditolak. Pasalnya, kondisi saat ini memang memaksa industri film untuk memutar otak agar bisa bertahan di tengah pandemik.

Wajar saja, selama karantina, orang-orang tak bisa lepas dari gadgetnya. Platform streaming dianggap sebagai hiburan paling menarik selama pandemik.

Hal yang menarik, keputusan membolehkan mengikutsertakan film-film yang dirilis streaming seolah menjadi babak baru era streaming. Pasalnya, jauh sebelum ini, banyak pertanyaan terkait film-film besutan video-on-demand (VOD) yang dianggap memiliki kapasitas bersaing di Oscar.

Namun, film orisinal streaming masih tak memiliki tempat duduk di nominasi Oscar. Dengan adanya keputusan ini, Oscar dianggap sudah mulai membuka pintu bagi platform Netflix dan sejenisnya.

Meskipun ada anggapan demikian, pihak AMPAS belum buka suara terkait peluang ini. The Academy masih menyatakan cara terbaik menilai film adalah dengan melihat debutnya di bioskop.

Bagi AMPAS komitmen tersebut tetap dipegang teguh, tak akan berubah, dan tak akan tergoyahkan. AMPAS menyebutkan keputusan ini hanyalah pengecualian dan tak akan mengubah sudut pandang mereka dalam menilai sebuah film.

*) penulis adalah jurnalis republika.co.id

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement