REPUBLIKA.CO.ID, PADANG ARO- Pelaksana (Plt) Bupati Solok Selatan Abdul Rahman mengatakan gugus tugas penanganan covid-19 Solok Selatan akan memperketat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kemarin, Selasa (5/5) Gubernur Sumbar Irwan Prayitno memberikan kelonggaran PSBB kepada daerah hijau atau negatif dari penularan virus corona.
Solsel hingga kemarin memang belum ditemukan kasus positif corona. Namun, situasi kini justru sudah berbalik arah bagi Solok Selatan.
Rahman menyebut Solok Selatan tidak akan melonggarkan PSBB. Pihaknya justru akan memperketat arus keluar masuk Solsel, membatasi aktivitas masyarakat seperti sholat ke masjid dan belanja ke pasar.
"Memang sebelumnya kami bisa lakukan lakukan kelonggaran dengan kearifan lokal. Tapi sekarang sudah ada 3 kasus positif, kami justru akan memperketat," kata Rahman melaluo jumpa pers online via aplikasi Zoom yang difasilitasi IJTI Sumbar, Rabu (6/5).
Sudah ada 3 warga Solsel yang dinyatakan positif covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium Fakultas Kedokteran Unand Padang. Ketiganya berada di dalam satu keluarga.
Yang pertama tertular adalah YT (55) seorang perempuan yang berprofesi sebagai Guru. YT beralamat di Pakan Rabaa Tengah, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD). Kedua perempuan berinisial YS (80) yang merupakan ibu dari YT. Satu lagi laki-laki (18) berinisial AA (18) yang merupakan anak dari YT. YT dalam riwayatnya baru kembali dari perjalanan ke Padang pada 19 April silam
Rahman menjelaskan selama PSBB tahap pertama berlangsung sejak 22 April sampai 5 Mei, pembatasan di Solsel memang belum menyeluruh. Masih ada beberapa wilayah yang masih mengadakan sholat Jumat dan sholat tarawih berjamaah ke masjid. Kemudian aktovitas di pasar-pasar tradisional juga masih ramai dan belum menjaga jarak.
Rahman berharap dengan 3 kasus positif covid-19 ini, masyarakat Solsel lebih waspada dan mulai disiplin menaati protokol kesehatan. Rahman tidak ingin kasus positif covid-19 di Solsel ini kian meledak seperti yang sebelumnya terjadi di Kota Padang Panjang dan Kabupaten Agam.
Solsel memiliki RSUD Muara Labuh untuk menjadi rumah sakit rawatan covid-19. Tapi di RSUD Muara Labuh ini kata Rahman hanya ada 10 kamar isolasi. Saat ini 3 pasien covid-19 di Solsel ini isolasi mandiri di rumah.
"Tentu kita berharap tidak ada lonjakan dan lebih dari 10 orang. Kalau tidak tentu terpaksa kami rujuk ke Padang dan daerah lain," ujar Rahman.