Rabu 06 May 2020 23:55 WIB

Bulog Sumut Batasi Pembelian Gula demi Atasi Penimbunan

Bulog Sumut menyebut berdasarkan data stok gula aman selama Ramadhan

Operasi Pasar Gula (ilustrasi). Perum Bulog Sumut dan pusat perbelanjaan di Medan melakukan pembatasan pembelian gula kristal putih untuk mengatasi aksi penimbunan di tengah pasokan yang terbatas.
Foto: Dok Gulaku
Operasi Pasar Gula (ilustrasi). Perum Bulog Sumut dan pusat perbelanjaan di Medan melakukan pembatasan pembelian gula kristal putih untuk mengatasi aksi penimbunan di tengah pasokan yang terbatas.

REPUBLIKA.CO.ID,  MEDAN -- Perum Bulog Sumut dan pusat perbelanjaan di Medan melakukan pembatasan pembelian gula kristal putih untuk mengatasi aksi penimbunan di tengah pasokan yang terbatas. Di Brastagi Fruit Centre misalnya, konsumen hanya diperbolehkan membeli gula maksimal sebanyak dua kilogram.

Sementara Perum Bulog Sumut menjual gula itu dalam satu paket bersama bahan pokok lainnya. Pemimpin Perum Bulog Sumut, Arwakhuddin Widiarsyah menyebutkan, stok gula Bulog masih berupa hasil pembeliam komersial.

"Agar semua masyarakat bisa mendapatkan gula, maka penjualan diperketat seperti harus membeli dalam bentuk paket bersama bahan pokok lainnya," katanya, Rabu (6/5). Bulog, katanya, tidak ingin harga jual semakin naik atau gula langka akibat aksi spekulan membeli dan menimbun gula.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut, Zonny Waldi, mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumut sudah menggelar operasi pasar (OP) gula. Harga gula pasir merk Raja Lebah dijual Rp12.500/kg atau sesuai harga eceran tertinggi (HET) Tujuan OP, agar ketersediaan gula di pasar mencukupi dan harga bisa dikembalikan normal.

"Dalam OP, pembelian gula juga dibatasi dan Disperindag Sumut memang juga menginbau agar swalayan dan lainnya juga membantu.menekan aksi borong dengan cara membatasi pembelian," ujarnya.

Data, kata Zonny, menunjukkan, stok gula pasir akan mencukupi hingga Idul Fitri dan bahkan bulan berikutnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement