REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Olahraga Italia Vincenzo Spadafora pesimistis bisa menetapkan tanggal yang tepat untuk memulai kembali Serie A mengingat kondisi negara tersebut yang masih bergulat dengan pandemi Covid-19. Akan tetapi, pemerintah masih membuka ruang bagi Serie A untuk kembali memanggungkan kompetisi musim 2019/2020 yang terhenti.
“Kita pasti ingin liga tersebut bisa berjalan seperti biasanya. Tapi melihat kondisi saat ini, rasanya mustahil menetapkan tanggal yang pas untuk memulai kembali Serie A,” kata Spadafora dilansir dari laman AFP, Rabu (6/5).
“Kita harus menunggu data tentang kurva penularan virus corona dalam dua pekan ke depan, karena baru dua hari yang lalu menunjukkan penurunan. Setelah itu, baru pemerintah bisa mengambil keputusan,” sambung dia.
Sepak bola Italia ditangguhkan sejak 10 Maret 2020 akibat pandemi Covid-19 yang sejauh ini tercatat sudah menewaskan lebih dari 29 ribu orang di Negeri Piza tersebut.
Pekan ini, para pemain diperbolehkan untuk berlatih sendiri-sendiri di pusat kesehatan milik timnya masing-masing. Namun jika ingin berlatih secara berkelompok, mereka harus menunggu sampai 18 Mei 2020.
Pada Kamis (7/5), federasi sepak bola Italia (FIGC) akan bertemu dengan Komite Sains dan Teknik untuk membahas mengenai protokol medis dalam latihan kelompok.
“Kami berharap pertemuan itu akan memberikan lampu hijau untuk pelaksanaan latihan kelompok nanti. Apalagi mengingat dalam sepak bola tidak memungkinkan untuk saling menjaga jarak aman atau memakai peralatan pelindung pribadi,” ujar Spadafora.
Menurut dia, tuntutan untuk melanjutkan Serie A nampaknya tidak bisa dipahami sepenuhnya oleh orang-orang Italia yang sebetulnya juga khawatir akan kondisi kesehatannya masing-masing.
“Saya ingatkan sekali lagi bahwa hanya negara-negara yang sudah lebih dulu mengakhiri kompetisinya yang kemudian bisa menetapkan jadwal baru,” ungkap Spadafora.
Prancis dan Belanda sudah duluan mengakhiri musim kompetisinya. Namun pada Rabu (6/5), Bundesliga Jerman mendapat lampu hijau untuk memulai kembali rangkaian pertandingannya mulai pertengahan Mei 2020 dengan kondisi tanpa penonton.
Seluruh federasi di Eropa memiliki tenggat waktu hingga 25 Mei 2020 untuk melapor kepada UEFA jika ingin memulai kembali liganya masing-masing. Laporan yang disampaikan itu harus mencantumkan waktu dan juga format penyelenggaraannya.