Kamis 07 May 2020 07:14 WIB

UGM Bagikan Buku Saku Pencegahan Covid-19

Buku Saku Pencegahan Covid-19 dicetak dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jawa

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Christiyaningsih
Dosen Fakultas Farmasi UGM Ronny Martien memberikan penjelasan tentang handsanitizer spray nanopolimer dengan bahan herbal di UGM, Yogyakarta, Selasa (10/3). UGM juga membagikan buku saku Desa Tangguh Covid-19 berbentuk fisik maupun digital kepada masyarakat. Ilustrasi.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Dosen Fakultas Farmasi UGM Ronny Martien memberikan penjelasan tentang handsanitizer spray nanopolimer dengan bahan herbal di UGM, Yogyakarta, Selasa (10/3). UGM juga membagikan buku saku Desa Tangguh Covid-19 berbentuk fisik maupun digital kepada masyarakat. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada (UGM) membagikan buku saku Desa Tangguh Covid-19 berbentuk fisik maupun digital kepada masyarakat. Ini dilakukan dalam rangka mendukung penanggulangan dan pencegahan penyebaran wabah virus corona.

Komandan Satgas Penanggulangan Covid-19 UGM Rustamaji mengatakan buku saku ini sumbangsih civitas membantu pemerintah menanggulangi penyebaran Covid-19. Buku dibagikan lewat Dinas Sosial DIY, Polsek Bulaksumur, dan Polres Sleman.

Baca Juga

"Kita juga bagikan ke komunitas di sekitar Kampus UGM," kata Sutarmaji, Rabu (6/5).

Buku yang tersusun 29 halaman dicetak dua versi Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa. Buku ini berisi materi pengenalan virus corona, cara penularan, tanda dan gejala, cara pencegahan, mengenali OTG, ODP dan PDP, serta karantina mandiri.

Terdapat pula tata cara pembuatan disinfektan. Rustamaji menuturkan buku saku ini mendapatkan respons positif dari masyarakat dan rencananya dibagikan pula ke kelompok Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Karang Taruna.

Selain membagikan buku saku, Satgas Penanggulangan Covid-19 UGM aktif melakukan promosi physical distancing, desinfeksi lingkungan, produksi hand sanitizer, APD, dan masker. Promosi kesehatan turut dilakukan ke pasar-pasar.

"Mendukung tenaga kesehatan dengan membagikan APD level, 1, 2, dan 3 serta ikut membagikan masker kain kemasyarakat," ujar Sutarmaji.

UGM turut membuka ruang konsultasi psikologi untuk masyarakat menanyakan langsung soal Covid-19 dan mencegah stres selama pandemi. Ada call center Covid-19 UGM, call center case management, dan psikologi.

Call center didukung tim ahli epidemiologi dan 750 lebih relawan. Beberapa bantuan dari mitra berupa APD dipakai untuk mendukung Laboratorium LPPT dan FKKMK menjalankan uji PCR dan rapid test pasien terduga Covid-19 baik mereka yang berasal dari Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM dan Klinik Gama Medical Center. Bahkan, pihaknya menyediakan fasilitas istirahat bagi tenaga medis dari rumah sakit tersebut.

"Untuk kebutuhan istirahat tenaga medis, Satgas menyiapkan rumah singgah dan hotel tempat mereka istirahat," kata Rustamaji.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement