Kamis 07 May 2020 10:24 WIB

MotoGP Masih Dinaungi Ketidakpastian

MotoGP berencana memulai balapan pada Juli 2020.

Balapan MotoGP (ilustrasi).
Foto: Martin Divisek/EPA
Balapan MotoGP (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Asosiasi Tim Balap Motor Internasional (IRTA) Herve Poncharal memberi gambaran bagaimana Grand Prix MotoGP digelar di saat dunia melakukan pembatasan di tengah pandemi Covid-19. MotoGP berencana bisa memulai kalender balapan yang tertunda karena krisis kesehatan global itu pada akhir Juli 2020, kemungkinan akan tertutup bagi para penggemarnya. Di mana dan kapan masih akan ditentukan.

"Ini situasi yang luar biasa. Tak ada yang siap untuk hal seperti ini. Sekitar 10 hari lalu, jika kalian tanya saya apakah kita bisa mulai pada Juli, maka saya akan menyebut kalian bermimpi. Hari ini, ini menjadi sesuatu yang tak lagi mustahil," kata Poncharal, seperti dikutip laman resmi MotoGP, Rabu (6/5).

Baca Juga

Ia mengatakan, pihaknya mempelajari sejumlah skenario berbeda, termasuk kemungkinan tak ada balapan sepanjang tahun ini. Ada juga optimisme karena isolasi telah menunjukkan hasilnya, walaupun situasinya masih jauh dari kejelasan.

Rencana untuk kembali balapan pada Juli dan Agustus 2020 terlihat memungkinkan, kata Poncharal, yang juga kepala tim Red Bull KTM Tech 2. Namun, belum ada kesepakatan yang ditandatangani.

Salah satu cara meyakinkan negara tuan rumah dan penyelenggara adalah dengan skenario balapan tanpa penonton. "Tentunya kami tak suka itu. Para penggemar, publik, dan pendukung adalah dasar dari olah raga kami. Tapi, antara tanpa balapan sama sekali dan balapan tanpa penonton.... kalian pasti akan memilih opsi kedua," kata Poncharal.

Sebagai konsekuensinya, ofisial dan tim kompetitor harus mengurangi jumlah staf yang terlibat dalam Grand Prix. Normalnya, di setiap balapan ada antara 2.500 hingga 3.000 orang yang terlibat. Sementara itu, di skenario tertutup, angka itu harus ditekan menjadi sekira 1.100 hingga 1.300 orang. Hingga urusan katering, staf juga harus mematuhi aturan jaga jarak yang ditetapkan selama pandemi Covid-19

Ada juga kemungkinan menggelar dua balapan di sirkuit yang sama mengingat pendeknya jendela musim. "Kita mungkin tinggal di sirkuit yang sama selama dua pekan," kata dia.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement