Kamis 07 May 2020 12:24 WIB

India Siapkan 60 Pesawat untuk Evakuasi Warga dari LN

Hampir 15 ribu orang India diperkirakan akan kembali dengan penerbangan Air India

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Christiyaningsih
Warga beristirahat di tempat penampungan bagi para migran di New Delhi, India, Selasa (14/4).  Hampir 15 ribu orang India diperkirakan akan kembali dengan penerbangan Air India. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE / RAJAT GUPTA
Warga beristirahat di tempat penampungan bagi para migran di New Delhi, India, Selasa (14/4). Hampir 15 ribu orang India diperkirakan akan kembali dengan penerbangan Air India. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India akan memulangkan ribuan warga negaranya yang terdampar di luar negeri akibat lockdown Covid-19. Pesawat pertama dijadwalkan berangkat pada Kamis (7/5).

Hampir 15 ribu orang India diperkirakan akan kembali dengan penerbangan Air India khusus dari 12 negara pada pekan depan. Penumpang akan membayar ongkosnya sendiri dan dikarantina saat kembali.

Baca Juga

BBC Kamis (7/5) menyebut penerbangan dari AS dan Inggris dijadwalkan tiba kembali pada Kamis, tetapi ditunda karena tes Covid-19 terhadap awak kabin tidak dilakukan tepat waktu. Sebaliknya, penerbangan pertama yang kembali adalah dari Singapura yang akan tiba di Delhi pukul 11:35 waktu setempat pada Jumat. Pesawat meninggalkan Delhi pukul 23.15 pada Kamis.

India menghentikan semua perjalanan internasional pada Maret sebelum lockdown untuk membatasi infeksi Covid-19. Sejak itu, negara telah mengoperasikan beberapa penerbangan untuk membawa kembali warga negara India. Tetapi latihan terakhir, yang telah dijuluki misi Vande Bharath, adalah upaya yang paling terorganisir sejauh ini.

Akhirnya, sekitar 200 ribu orang India akan dibawa kembali. Jika berhasil, ini akan menjadi misi evakuasi terbesar India sejak 1990 ketika menyelamatkan 170 ribu warga sipil dari Kuwait selama Perang Teluk.

Air India, maskapai nasional negara itu, akan melakukan misi dan menerbangkan pesawat ke beberapa negara seperti AS, Inggris, Arab Saudi, Singapura, Qatar, dan Malaysia. Misi India di UEA telah menerima 197 ribu pengajuan yang akan dipulangkan sejauh ini. Sebagian besar penerbangan diharapkan mendarat di negara bagian Kerala, India selatan, tempat puluhan ribu bekerja di luar negeri.

Orang India yang ingin kembali akan diharapkan untuk membayar tiket mereka. Hharga akan bervariasi berdasarkan pelabuhan keberangkatan. Mereka hanya akan dapat naik jika mereka tidak menunjukkan gejala Covid-19. Rincian yang dikeluarkan oleh pemerintah mengatakan setiap penerbangan akan membawa 200 hingga 250 penumpang.

Para kru akan menggunakan alat pelindung, sementara semua penumpang harus memakai masker dan mengikuti jarak sosial dan protokol kesehatan lainnya. Siapa pun yang menunjukkan gejala selama penerbangan akan dipindahkan ke zona isolasi di pesawat.

Para penumpang juga akan dikenakan pemeriksaan yang luas ketika mereka kembali dan kemudian akan dikarantina selama setidaknya 14 hari. Negara-negara bagian telah menyiapkan tempat tidur karantina di rumah sakit dan rumah perawatan sementara.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement