REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Perusahaan Google menempuh kebijakan untuk tidak membayarkan tunjangan makanan serta tunjangan lainnya kepada karyawan saat penerapan work from home (WFH). Kebijakan itu diketahui telah dikeluarkan dalam sepekan terakhir.
Dikutip dari CNBC, Kamis (7/5) akibat kebijakan tersebut, karyawan Google tak bisa mencairkan berbagai tunjangan. Seperti misalnya tunjangan makan, tunjangan olahraga, biaya perabot rumah dan kantor, serta biaya dekorasi atau hadiah saat bekerja dari rumah.
Tunjangan tersebut tidak diberikan meskipun, perusahaan memiliki dana perjalanan atau acara yang tidak digunakan akibat WFH.
Selain itu, dari bahan yang dikutip oleh CNBC, kebijakan tersebut juga menyatakan bahwa karyawan tidak bisa membeli makanan untuk diri sendiri atau tim kerja selama menggelar pertemuan virtual. Termasuk tidak bisa digunakan untuk menyumbang ke badan amal.
Beberapa karyawan yang masih menikmati sebagian besar tunjangan pun berharap perusahaan bisa mempertahankan beberapa tunjangan selama penerapan WFH. CNBC sebelumnya melaporkan bahwa Google memotong setengah dari anggaran pemasaran. Langkah itu dilakukan pasca memberlakukan pembekuan perekrutan karyawan di berbagai bidang.
Salah seorang juru bicara perusahaan menolak mengomentari kebijakan tersebut. Ia hanya menyatakan bahwa perusahaan memiliki upaya di seluruh perusahaan, termasuk dana Covid-19 dan dana Covid-19 di wilayah Teluk San Fransisco.
Diketahui, banyak tim karyawan yang memiliki anggaran untuk acara internal dan perjalanan yang tidak digunakan karena agenda dibatalkan. Namun, dana tersebut tidak bisa digunakan untuk apapun di luar tujuan aslinya.
"Termasuk mengirim kotak makanan ringan kepada karyawan Google atau untuk sarapan, makan siang, dan makan malam sebagai bagian dari pertemuan virtual antar karyawan," kata perusahaan seperti dikutip CNBC, Kamis (7/5).
"Kebijakan ini membantu untuk memastikan pelapotan dan kepatuhan pajak, serta konsistensi dan keadilan bagi Google lintas tim" katanya.
Lebih lanjut, anggaran yang tidak digunakan itu juga tidak dapat digunakan untuk kegiatan amal, menurut kebijakan tersebut. "Kita tahu bahwa karyawan Google ingin memberikan kembali kepada komunitas mereka dan mendukung upaya bantuan COVID-19, tetapi anggaran Acara Internal tidak boleh disumbangkan ke badan amal atau organisasi lokal," katanya.
Selain itu, jika pekerja ingin mengambil tindakan, mereka dapat melihat situs web internal yang menjelaskan syarat teknis bagaimana mereka dapat berkontribusi.
Makanan gratis hilang
Makanan gratis juga telah menjadi topik hangat di antara karyawan yang bekerja dari rumah. Mereka sebelumnya menikmati banyak pilihan kafetaria dan minuman gratis di kantor perusahaan-perusahaan Google.
Mereka yang masih diharuskan bekerja dari kantor menerima makan siang dalam kantong, kata dua orang karyawan dikutip CNBC. Sejumlah karyawan yang tidak ditentukan terus bekerja di lokasi di kantor dan pusat data untuk memastikan produk berjalan dengan lancar.
Google tidak menanggapi permintaan untuk mengomentari soal itu. Google juga tak menjelaskan apakah ia memiliki rencana untuk memberlakukan gaya makan siang yang sama begitu kantor akan dibuka kembali.