Kamis 07 May 2020 12:59 WIB

Jokowi Minta Masyarakat Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan

Protokol kesehatan diperlukan untuk memutus rantai penyebaran virus corona.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Agus Yulianto
Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers terkait perkembangan penanganan virus corona di Istana Merdeka, Jakarta.
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers terkait perkembangan penanganan virus corona di Istana Merdeka, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, meskipun masyarakat bisa melakukan aktivitas secara terbatas, namun protokol kesehatan tetap harus dijalankan dengan ketat. Hal ini diperlukan untuk memutus rantai penyebaran virus corona.

"Ingin saya tegaskan, yang utama adalah ikuti dengan disiplin protokol kesehatan. Silakan beraktivitas secara terbatas, tetapi sekali lagi ikuti protokol kesehatan," kata Jokowi dikutip dari siaran resmi Istana, Kamis (7/5).

Jokowi menegaskan, untuk memutus rantai penyebaran virus corona dibutuhkan kedisiplinan seluruh masyarakat serta peran tegas aparat. Kendati demikian, pemerintah juga ingin agar roda perekonomian tetap berjalan.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, meskipun jumlah kasus positif corona semakin menurun, namun angka kasus masih fluktuatif. "Ada kemungkinan masih bisa naik lagi atau turun lagi, naik sedikit lagi, dan turun lagi dan seterusnya. Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan," kata dia.

Menurut Jokowi, keputusan untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) merupakan keputusan tepat dibandingkan dengan karantina wilayah atau lockdown. Sehingga masyarakat masih tetap bisa beraktivitas meskipun terbatas.

"Artinya, dengan PSBB masyarakat masih bisa beraktivitas, tetapi memang dibatasi. Masyarakat juga harus sadar membatasi diri, tidak boleh berkumpul dalam skala besar," imbuhnya.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, masyarakat di beberapa daerah sering kali masih berkerumun atau beraktivitas bersama. Padahal, interaksi fisik dan jaga jarak merupakan hal utama yang harus dilakukan, selain mengenakan masker dan mencuci tangan.

"Saya melihat di beberapa daerah dari informasi yang saya terima, jalannya sepi tetapi di kampungnya masih berkerumun ramai, di kampungnya masih banyak yang bergerombol ramai," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement