REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah pesan berantai yang berisi imbauan kepada masyarakat agar berhati-hati saat menerima pembagian masker karena sudah diberi obat bius di dalamnya, beredar melalui aplikasi percakapan WhatsApp. Polisi menegaskan, bahwa informasi itu adalah berita bohong atau hoaks.
"Iya, itu informasinya hoaks," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Kamis (7/5).
Isi pesan berantai itu cukup meresahkan masyarakat. Sebab, informasi yang menyebar itu menyebut, masker gratis yang diberikan sudah diberi obat bius. Kemudian, saat korban pingsan, orang yang membagikan masker itu akan melakukan perampokan.
Meski demikan, Yusri meminta masyarakat agar lebih waspada dan tidak mudah percaya dengan berbagai informasi yang belum diketahui kebenarannya.
Adapun isi pesan berantai yang tersebar melalui aplikasi WhatsApp itu sebagai berikut:
Mohon diinformasikan ke teman. Saudara. Keluarga dan kenalan Anda !!! Baru saja mendapat pesan. Sebuah peringatan !! Sekarang ada yang baru sedang terjadi. Orang datang dari pintu ke pintu dan membagikan masker. Mereka mengatakan: "Ini ada pembagian masker dari pemerintah". (Hal itu tidak benar) Mereka meminta Anda mengenakan masker untuk difoto/ dilihat apakah masker tersebut cocok untuk Anda. (Sebagai laporan klo masker sudah sampai alamat) masker yg sudah diberi bius, lalu mereka merampok !! Tolong jangan ambil masker dari orang asing. Ingat, teman-teman, ini adalah waktu yang kritis, orang-orang putus asa, tingkat kejahatan meningkat selama periode Covid-19. Harap berhati-hati !!! setidaknya informasi ini mungkin bisa berguna dan bermanfaat, mohon maaf bila ada salah kata
Waspada waspadalah sama siapapun yg kita belum mengenali nya,, harus hati hati.