Kamis 07 May 2020 14:11 WIB

PAN Ragukan Amien Rais Bentuk Partai Baru

Survei menyebut hubungan antara PAN dan Amien Rais tak terpisahkan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Indira Rezkisari
Pendiri PAN Amien Rais.
Foto: Republika/Prayogi
Pendiri PAN Amien Rais.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hanafi Rais yang mengundurkan diri dari kepengurusan dan posisi Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), memunculkan dugaan Amien Rais berniat membuat partai baru. Namun, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi meragukan hal tersebut.

"Saya pribadi meragukan jika Pak Amien akan mendirikan partai politik baru, mengingat besarnya cinta Pak Amien kepada PAN," ujar Viva saat dihubungi, Kamis (7/5).

Baca Juga

Ia menjelaskan, Amien merupakan salah satu pendiri PAN. Bersama AM Fatwa, Gunawan Muhammad, Toety Herawaty, Albert Hasibuan, Sindhunata, Faisal Basri, dan Putra Jaya Husin. Bahkan berdasarkan hasil survei, hubungan antara PAN dan mantan Ketua MPR itu tak terpisahkan.

Namun jika Amien memang berniat membentuk partai baru, PAN tak bisa menahannya. Sebab, itu merupakan hak politik yang dilakukan oleh ayah dari Hanafi.

"Setiap warga negara Indonesia dijamin oleh konstitusi atas hak politik dan hak untuk kebebasan dalam mengemukakan pendapat dan berkumpul," ujar Viva.

Ia tak menjelaskan secara bagaimana posisi Amien jika partai baru terbentuk. Tetapi, Viva mengatakan bahwa Amien meninggalkan PAN jika hal tersebut terealisasi.

"Jika nantinya terwujud partai politik baru yang didirikan Pak Amien, maka dapat dikatakan Pak Amien Rais meninggalkan PAN," ujar Viva.

Pengamat Politik LIPI Aisah Putri Budiarti mengungkapkan, kemungkinan besar akan terbentuk partai baru pecahan dari PAN. Ia mengatakan, hal tersebut terlihat atas keluarnya Hanafi Rais partai berlambang matahari tersebut.

Aisah menjelaskan, terbentuknya partai pecahan PAN itu mengakar pada dua hal utama. Dia mengatakan, hal itu ditandai dengan perseteruan pendiri PAN Amien Rais dengan ketua umum saat ini, Zulkifli Hasan (Zulhas).

Dia mengatakan, sikap berseberangan itu terjadi sebelum hingga setelah Kongres V PAN dilakukan di Kendari beberapa waktu lalu. Kongres lantas kembali menunjuk Zulhas sebagai pimpinan tertinggi partai.

"Tetapi, dengan keluarnya Hanafi Rais menjadi pertanda kuat bahwa upaya konsolidasi internal partai gagal sehingga meninggalkan kubu Zulhas di dalam PAN dan kubu Rais keluar partai," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement