Kamis 07 May 2020 14:53 WIB

PJJ Momen Penguatan Peran Keluarga dan Masyarakat

Di tengah pandemi, keluarga dan masyarakat harus saling menguatkan.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Indira Rezkisari
Pandemi corona membuat anak harus menempuh PJJ atau pelajaran jarak jauh.
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Pandemi corona membuat anak harus menempuh PJJ atau pelajaran jarak jauh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) masa bakti XXI, Didi Suprijadi, mengatakan pembelajaran di rumah bisa menguatkan Perpres Nomor 87 Tahun 2017 tentang Pendidikan Karakter dan Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada pendidikan formal. Pihak sekolah dan orang tua bisa saling menguatkan pendidikan anak.

Didi menjelaskan, pelaksanaan peraturan tersebut terbagi ke dalam olah hati (etik), olah pikir (literasi), olah rasa (estetika), dan olah raga (kinestetik). "Dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan (sekolah), keluarga (orang tua) dan lingkungan (masyarakat)," kata Didi, Kamis (7/5).

Baca Juga

Didi mengatakan, yang dimaksud dengan olah hati yaitu, individu yang memiliki kerohanian mendalam, beriman, dan bertaqwa. Sementara olah pikir yaitu inidvidu yang memiliki keunggulan akademis sebagai hasil pembelajaran dan belajar sepanjang hayat.

Olah rasa, yaitu individu yang memiliki integritas moral, rasa, seni, dan budaya. Sedangkan olah raga yaitu individu yang memiliki tubuh yang sehat, bugar, dan bersifat sportif.

Menurut Didi, saat pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan lebih tepat bila olah hati, olah rasa, dan olah raga pelaksanaannya dilakukan orang tua dan masyarakat. Sedangkan satu dimensi karakter lainnya yaitu olah pikir lebih utama dilaksanakan sekolah.

Ia berharap, satuan pendidikan, orang tua, dan masyarakat dalam kondisi darurat pandemi Covid-19 ini agar bisa bekerja sama. Gotong royong diperlukan di masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan pada umumnya dan masalah pendidikan.

"Khususnya dengan mengambil peran masing-masing sesuai fungsi dan kemampuannya," kata Didi menambahkan.

Ia pun menyarankan kepada pemerintah pusat memberikan pedoman pendidikan jarak jauh (PJJ). Ia juga berharap Kemendikbud memberikan panduan kebijakan dan aturan pelaksanaan pendidikan di keluarga dan lingkungan yang akan dilakukan oleh orang tua dan masyarakat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement