Kamis 07 May 2020 18:23 WIB

Pelni Belum Jual Tiket Penumpang Lagi

Sejak larangan mudik diberlakukan 24 April 2020, Pelni memutiskan tidak menjual tiket

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Para penumpang kapal berada di KM Kelud sebelum bersandar di Pelabuhan Bandar Deli Belawan, Medan, Sumatera Utara, Senin (13/4/2020) malam. Pelni belum menjual tiket ke penumpang lagi.
Foto: ANTARA/septianda perdana
Para penumpang kapal berada di KM Kelud sebelum bersandar di Pelabuhan Bandar Deli Belawan, Medan, Sumatera Utara, Senin (13/4/2020) malam. Pelni belum menjual tiket ke penumpang lagi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mulai hari ini, Kamis (7/5), seluruh moda transportasi dapat beroerasi mengangkut penumpang khusus dalam kriteria yang diatur dalam Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nomor 4 Tahun 2020 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19. Hanya saja, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) hingga saat ini masih beroperasi seperti sebelumnya saat kebijakan larangan mudik diberlakukan.

"Pelni tunduk dan taat pada peraturan yang berlaku. Hingga saat ini, penjualan tiket untuk penumpang pada kapal penumpang belum diberlakukan," kata Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro kepada Republika.co.id, Kamis (7/5).

Baca Juga

Sejak larangan mudik diberlakukan pada 24 April 2020, Pelni memutiskan untuk tidak menjual tiket kepada pelanggan hingga 8 Juni 2020. Berdasarkan aturan tersebut, Yahya mengatakan sementara waktu Pelni mempersiapkan seluruh kapal penumpang untuk mengangkut muatan logistik.

"Manajemen akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan selaku regulator untuk mengatur pola trayek agar dapat berjalan secara maksimal," tutur Yahya.

Selama kondisi pandemi Covid-19, Yahya mengatakan Pelni terus memaksimalkan pelayanan kapal-kapalnya baik itu untuk angkutan penumpang maupun angkutan logistik. "Pelni selalu siap untuk mengoperasikan kapal-kapalnya secara bergantian menuju wilayah yang tetap membuka pelabuhannya untuk angkutan barang," ujar Yahya.

Dalam operasional logistik, Yahya memastikan sekitar 50 persen kapal penumpang Pelni memiliki ruang yang dapat dimaksimalkan untuk mengangkut muatan kontainer. Pengangkutan baik itu logistik kering maupun reefer container, dan general kargo hingga beberapa kapal mampu mengangkut kendaraan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement