REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penyanyi Madonna akhirnya mengklarifikasi pernyataannya yang mengungkap bahwa dia memiliki antibodi virus corona tipe baru yang menyebabkan penyakit Covid-19. Menurut dia, antibodi itu mengacu pada penyakit flu yang dideritanya pada akhir tur konser Paris, Prancis tujuh pekan lalu.
"Ketika saya bilang memiliki antibodi, itu berarti saya pernah terinfeksi virusnya. Karena saya sempat sakit flu berat saat tur di Paris tujuh pekan lalu,” kata Madonna seraya menambahkan bahwa kini dirinya sudah kembali sehat.
Di akun Instagram-nya, penyanyi berusia 61 tahun itu juga mengunggah sebuah artikel tentang kontribusinya dalam penelitian vaksin Covid-19. Dalam artikel itu disebutkan bahwa Madonna menyumbang satu juta dolar AS atau sekitar Rp 16,7 miliar untuk penelitian vaksin bersama sejumlah pemimpin dunia.
"Aku bersyukur bahwa aku bisa menjadi bagian yang mendukung penelitian untuk menemukan vaksin Covid -19,” kata dia, dilansir Fox News, Kamis (7/5).
Menurut pelantun "Papa Don’t Preach" tersebut, artikel itu diunggah untuk "menyindir" warganet yang melulu fokus pada pemberitaan sensasional. Sementara itu, berita positif tentang dirinya tidak digubris.
“Dan ini hanya untuk menjelaskan kepada orang-orang yang lebih suka memercayai berita sensasional daripada berita tentang donasi penelitian," kata Madonna.
Madonna pernah dinyatakan positif dalam tes antibodi Covid-19. Kabar itu kemudian dia bagikan dalam video bertajuk “Buku Harian Karantina #14” di akun Instagram-nya.
"Kemarin, saya mengikuti tes. Saya menemukan bahwa saya memiliki antibodi, jadi besok jika pergi jauh saya bisa menurunkan jendela mobil dan bernapas dengan bebas menghirup udara Covid-19," kata dia Kamis (30/4) lalu.
Madonna dilaporkan tengah berada di London. Dia sebelumnya juga mengumumkan bahwa dia akan bergabung dengan Yayasan Bill & Melinda Gates untuk menemukan obat Covid-19.
Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyatakan, belum ada kejelasan apakah seseorang yang memiliki hasil tes positif antibodi coronavirus dapat memiliki kekebalan tubuh agar tidak terinfeksi lagi. Hasil tes positif antibodi hanya menunjukkan bahwa seseorang kemungkinan pernah terinfeksi Covid-19 atau mungkin virus corona lain.