REPUBLIKA.CO.ID, RANCHI -- Sebuah kisah kemanusiaan muncul di saat wabah virus corona tengah melanda India. Pada bulan Ramadhan tahun ini, umat Muslim harus berpuasa di tengah merebaknya wabah Covid-19. Namun, di negara bagian Jharkhand di India, seorang pria Muslim membatalkan puasanya demi sebuah aksi kemanusiaan.
Salim Ansari, seorang warga distrik Giridih di Jharkhand, membatalkan puasanya untuk menyumbangkan darah kepada anak berusia 8 tahun yang berjuang melawan pneumonia. Awalnya, orang tua sang anak yang bernama Nikhil itu kesulitan mencari darah untuk anak mereka yang tengah menderita pneumonia.
Sebuah laporan dalam harian Hindi Hindustan, seperti dilansir di Mirror Now News, Kamis (7/5), menyebutkan bahwa Nikhil tengah dirawat karena pneumonia di sebuah rumah sakit di distrik Hazaribagh di Jharkhand. Dia dalam kondisi kritis dan berulang kali membutuhkan darah A +.
Orang tua Nikhil kebingungan karena tidak orang di sekitar mereka yang menyumbangkan darah tersebut. Mereka kemudian mengirim pesan ke desa mereka untuk meminta donor darah.
Salim Ansari kemudian muncul sebagai malaikat penyelamat bagi Nikhil. Ia membantu menyelamatkan hidup anak tersebut dengan mendonorkan darahnya. Padahal, ia tengah berpuasa Ramadhan.
Saat Ansari, warga blok Bagodar di distrik Giridih, ini mengetahui kondisi Nikhil, ia memutuskan untuk mendonorkan darahnya untuk anak tersebut. Namun, ada satu hambatan, yakni penerapan lockdown yang tidak memungkinkan Ansari untuk bergerak ke tempat Nikhil.
Ansari kemudian meminta resep dokter dan tiba di rumah sakit setelah melewati berbagai pos polisi. Kakak Nikhil, Faljit Kumar, mengatakan ia mendapat telepon dari Ansari yang menyatakan kesediaannya untuk menyumbangkan darahnya.
Saat tiba di rumah sakit, para dokter menyarankan Ansari untuk berbuka puasa dan makan sesuatu agar ia dapat mendonorkan darah. Akhirnya, pria ini tanpa ragu membatalkan puasanya demi menolong sang anak.
"Saya adalah wakil presiden dari kelompok Kusamraza. Kami menyumbangkan darah di mana pun ada kebutuhan akan darah," kata laporan yang mengutip ucapan Ansar.